Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (7/9/2016) ditutup naik sebesar 9 poin atau 0,17 persen ke level 5.381 setelah bergerak di antara 5.342-5.373. Sebanyak 133 saham naik, 157 saham turun, 96 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp6.949 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp231 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, Kamis (8/9/2016).
Pasar saham Eropa ditutup positif dengan sentimen terbantu oleh beberapa earnings perusahaan yang solid dan prospek stimulus moneter lebih lanjut dari European Central Bank. Indeks FTSE menguat 0,30 persen lebih tinggi di 6,846, DAX menguat 0,62 persen ke level 10,752. Sedangkan Indeks CAC juga terapresiasi 0,61 persen menjadi 4557.66, seiring penguatan sektor teknologi, minyak & gas dan bahan baku menopang sentimen investor.
Pasar Amerika ditutup bervariasi, dengan saham perusahaan kebutuhan konsumen melemah, karena investor yang mencerna perilisan Beige Book Federal Reserve. Beige Book adalah sebuah indikator penting tentang keadaan ekonomi AS dan seperti sebuah alat kritikal untuk the Fed dalam membuat keputusan penting, yang menunjukkan bahwa the Fed melihat pertumbuhan upah yang moderat dalam beberapa bulan mendatang. Dow Jones melemah 0.06%, ke level 18,526.S&P turun 0.33 poin berakhir di 2,186, dengan saham perusahaan kebutuhan konsumen pimpin empat sektor lebih rendah dan saham energi yang paling kuat.
"Sedangkan Indeks Nasdaq naik 8.02 poin, atau 0.15%, untuk ditutup di 5,283.93," kata Kiswoyo.
Menjelang berakhirnya periode pertama program pengampunan pajak atau tax amnesty, suara-suara mulai muncul dari para pengusaha. Sosialisasi tax amnesty periode pertama dinilai terlalu sempit sementara keinginan pengusaha untuk ikut program itu harus melalui proses administrasi yang memerlukan waktu yang tidak sedikit. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membenarkan munculnya suara-suara dari tingkat bawah pengusaha.
Seperti diketahui, periode pertama tax amnesty berlaku 1 Juli 2016 hingga 30 September 2016. Tarif tebusan pada periode itu adalah dua persen, atau yang terkecil dari periode 2 dan 3. Alasan mengapa para pengusaha mulai menyuarakan perpanjangan pemberlakuan tarif tebusan dua persen hingga Desember. Pertama, banyak pengusaha yang belum bisa menyelesaikan konsolidasi dana atau hartanya untuk ikut tax amnesty. Hal itu disebabkan banyaknya perusahaan yang dimiliki oleh para pengusaha tersebut. jumlahnya tidak hanya ratusan, tetapi ada yang sampai ribuan perusahaan.
Berita Terkait
-
Sumber Energi Andalan Mulai Jual Saham dengan Nominal Baru
-
The Fed Diprediksi Tunda Naikkan Suku Bunga, Saham AS Menguat
-
J Resources Asia Pasifik akan Terbitkan 2,64 Miliar Saham Baru
-
Pasar Amerika & Eropa Terpengaruh Kesepakatan Rusia & Arab Saudi
-
Total Kontrak Baru Wijaya Karya Capai Rp24,5 Triliun
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?