Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (14/9/2016) ditutup turun sebesar 69 poin atau 1,33 persen ke level 5.146 setelah bergerak di antara 5.128-5.189. Sebanyak 77 saham naik, 220 saham turun, 76 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 7.013 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 1.010 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kamis (15/9/2016).
Pasar Eropa menguat sementara indeks Jerman melemah saat penutupan merespon data ekonomi terbaru dari masing-masing area. Indeks FTSE Inggris mencatat penguatan moderat setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja yang solid pascaBrexit dan penguatan saham-saham tambang. Investor merespon positif laporan yang menunjukkan tingkat pengangguran Inggris yang turun jadi 4,9 persen dan penambahan 174.000 pekerja dalam periode bulan Juli. "FTSE menguat 0,12 persen ke level 6,673. CAC melemah 0,39 persen ke level 4,370. Sementara DAX melemah 0,08 persen di level 10.378," kata Kiswoyo.
Pasar Amerika ditutup melemah, tertekan oleh pelemahan sektor energi, seiring penurunan tajam harga minyak kendati datasuplai yang bullish. Bank sentral AS dijadwalkan untuk bertemu pekan depan dan mengumumkan keputusan terkait kebijakan moneternya. Dow Jones ditutup melemah 0.18 persen di level 18,034. S&P melemah 0.06% di level 2,125.Sementara Nasdaq berhasil ditutup menguat 0.49% ke level 4,746. naik sekitar 0.3 persen seiring rally pada saham Apple sebesar 3.6 persen.
Adapun di Indonesia, pemerintah akhirnya merampungkan aturan tentang acuan harga pangan. Lewat Peraturan Menteri Perdagangan No 63/2016, ada tujuh harga bahan makanan pokok yang diatur harganya. Yakni beras, jagung, kedelai, gula, cabai, bawang me-rah dan daging sapi atau daging kerbau. Ada dua harga acuan atas tujuh komodi-tas pangan tersebut. Pertama, di tingkat petani, yakni penetapan harga pem-belian pemerintah (HPP) atau floor price. Kedua, harga di tingkat konsumen lewat harga eceran tertinggi (HET) atau ceiling price. Intervensi harga beras, jagung, dan kedelai dilakukan Bulog. Empat komoditas lain: gula, bawang merah, cabai dan daging sapi dilakukan Badan Usaha Milik Daerah dan swasta yang ditunjuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya