Pada Kamis (13/10/2016) pukul 06.25 WIT, pesawat milik PT. Asian One sebuah perusahaan penerbangan tidak berjadwal, jenis Grand Caravan PK-LTV mengalami kejadian tergelincir di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Notice to Airmen (Notam) Nomor C6339/16 yang menyatakan Bandara Ilaga ditutup mulai 13 Oktober 2016 pukul 07.49 WIT s.d estimasi 14 Oktober 2016 pukul 09.00 WIT karena pesawat tersebut menutup runway. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di Jakarta, Kamis (13/10/2016).
“Tidak ada korban dalam inseden tersebut namun pesawat yang memuat bahan sembako tersebut mengalami beberapa kerusakan yaitu propilor bengkok dan refblack rem kiri tidak aktif,” jelas Suprasetyo.
Suprasetyo menyatakan kemungkinan pesawat tersebut tergelincir karena cuaca berkabut dan konsisi runway yang licin. Oleh karena itu, Supraseto menjelaskan, Kementerian Perhubungan mengimbau seluruh pilot agar tidak melalukan pendaratan di Bandara Ilaga apabila cuaca tidak mendukung.
“Saat ini pesawat tersebut dijaga oleh Satgas Korps Pasukan Khas karena kondisi sayap kiri pesawat tersebut mengluarkan avtur dan sedang dilakukan investigasi oleh KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaannya” ujar Suprasetyo.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke Ilaga 22 September 2016 silam sudah menyatakan komitmennya untuk mengembangkan Bandara Ilaga."Saya melihat sendiri kondisi runway masih kurang panjang dan ini jadi concern Kemenhub untuk segera dibangun landas pacu sepanjang 1600 m. Bandara ini harus dikembangkan," ujar Menhub.
Menhub Budi Karya Sumadi, menteri pertama yang berkunjung ke Ilaga menyatakan Kementerian Perhubungan akan mendukung penuh pengembangan Bandara Ilaga. Kementerian Perhubungan juga telah memberikan izin pengoperasian pesawat yang dibeli oleh Pemkab Puncak dengan catatan harus dilakukan pengecekan berkala. Diharapkan pengembangan bandara tersebut dapat mensejahterakan masyarakat pegunungan di Kabupaten Puncak.
Fasilitas Bandara Ilaga yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tersebut dilengkapi dengan runway dengan panjang 600 m x 18 m dengan apron 40. Terminal bandara tersebut memiliki luas 120 m2. Selain itu, bandara tersebut juga sudah dilengkapi fasilitas listrik seperti solar cell dan genset 5 KVA dan fasilitas keamanan penerbangan yaitu metal detector.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Rupiah Berotot di Penghujung 2025, Menuju Level Rp 16.680
-
Menhub Ungkap Alasan Kapal Wisata KM Putri Sakinah Labuan Bajo Diizinkan Berlayar
-
BI-Rate Tak Pakai JIBOR dan Beralih ke INDONIA per Januari 2026, Ini Dampaknya
-
OJK Koordinasi dengan PPATK untuk Blokir Rekening Dana Syariah Indonesia
-
Proyeksi Harga TOBA di Tengah Aksi Buyback 790 Juta Lembar Saham
-
Target Harga CDIA Tahun 2026, Katalis Sahamnya Sudah Muncul di Penghujung 2025
-
Zulhas Bongkar Kondisi Dapur Jelang Tahun Baru: Harga Pangan di Cimahi Dijamin 'Tenang'?
-
Produksi Minyak Naik, Bahlil Sebut Ada Pihak Terusik
-
Bea Cukai Berbenah Usai Diancam Purbaya: Pecat 27 Pegawai, Sanksi 33 Orang
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance Gratis untuk Dioperasikan Polisi di Serang