Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat (21/10/2016) ditutup naik sebesar 5 poin atau 0,10 persen ke level 5.409 setelah bergerak di antara 5.395-5.416. Sebanyak 155 saham naik, 130 saham turun, 109 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 6.001 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp 84 miliar.
Pasar Amerika ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Jumat lalu. Saham Travelers Cos. Ind dan Verizon Communication membebani indeks Dow Jones Industrial Average dengan mengirim indeks blue chips turun 16.64 poin, ke 18.145. Sementara itu, indeks S&P berakhir negatif di level 2,141. "Dan indeks Nasdaq menguat 19.15 poin, atau 0.40 persen ke level 4,851. didukung oleh saham Microsoft," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, dalam keterangan resmi, Senin (24/10/2016).
Pasar Eropa juga ditutup bervariasi pada hari Jumat, namun tetap membukukan kenaikan mingguan. Kondisi ini seiring ketidakpastian tentang kebijakan moneter di masa depan menyeret Euro ke titik terendah sejak Maret. Indeks FTSE harus ditutup 0,09 persen lebih rendah di 7,020. seiring kenaikan di sektor pertambangan mengimbangi penurunan saham British American Tobacco. Indeks CAC juga berakhir turun 0,09 persen di 4,536, dengan sentimen investor terbebani oleh kerugian di sektor kesehatan, utilitas dan teknologi.
"Sementara DAX Jerman naik 0,09 persen ke 10710. dipimpin kenaikan 3,37 persen saham SAP SE. Infineon Technologies AG membuntuti dengan gain 1,41 persen," ujar Hans.
Perkembangan inflasi hingga akhir tahun ini diyakini akan terkendali. Bahkan, Bank Indonesia (BI) memperkirakan, inflasi akhir tahun ini bisa mendekati 3 persen hingga kisaran 3,1 persen year on year (YoY). Perkiraan tersebut lebih rendah dari perkiraan sebe-lumnya yang sebesar 3,2 persen YoY. Deputi Gubernur BI menjelaskan, pihaknya melihat adanya perbaikan dari sisi permintaan domestik. Meski demikian, perbaikan per-mintaan domestik tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan kapasitas produksi swasta yang ada saat ini. Sehingga dorongan dari sisi permintaan dari inflasi itu masih tetap lemah, serta rendahnya outlook inflasi tahun ini juga disebabkan oleh terjaganya ekspektasi terhadap inflasi tahun ini.
Menilik data survei konsumen yang dilakukan BI pada September 2016, konsumen memperkirakan tekanan harga di bulan ini cukup rendah yang tercermin dari indeks ekspektasi harga (IEH) bulan ini berada di bawah di level 143,7 dan meningkat ke level 151 dan 168,7 di bulan November dan Desember. Sehingga tahun ini inflasi sekitar 3,1 persen, bahkan kemungkinan mendekati 3 persen.
Berita Terkait
-
IHSG Berakhir Memerah Imbas Keputusan Suku Bunga The Fed
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
IHSG Masih Betah Bergerak di Level 8.000 pada Awal Sesi Perdagangan Kamis
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
IHSG Ditutup Tembus Level 8.025 Setelah Prabowo Reshuffle Kabinet
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia