PT Pertamina (Persero) akan optimalkan aset-aset PT Badak NGL untuk mendukung upaya percepatan pelaksanaan proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Bontang, Kalimantan Timur.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan NGRR Bontang yang berkapasitas 300 ribu barel per hari merupakan proyek dengan skema public private partnership dengan Pertamina selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJBK). Menurut dia, pemilihan Bontang sebagai lokasi NGRR dimaksudkan untuk dapat melakukan akselerasi pembangunan.
Lokasi proyek di Bontang, katanya, berdampingan dengan lokasi operasi PT Badak NGL, anak perusahaan dengan 50 persen sahamnya dikuasai Pertamina, yang mengoperasikan kilang LNG. Dia menjelaskan selain ketersediaan lahan yang sangat krusial, beberapa fasilitas dan infrastruktur pendukung operasi kilang LNG, seperti 21 unit boiler kualitas tinggi, pembangkit listrik, tangki penyimpanan, dan fasilitas umum lainnya dapat digunakan untuk mendukung pengoperasian kilang NGRR Bontang nantinya.
“Dari sisi lahan yang saat ini sangat krusial dalam pelaksanaan proyek, kami tidak perlu lagi melakukan pengadaan dan itu dapat menghemat waktu. Beberapa fasilitas berkelas dunia yang sekarang digunakan untuk Kilang LNG Bontang juga dapat dukung proyek kilang BBM. Jadi, kesimpulannya kami tidak perlu harus mulai dari nol. Dengan dilaksanakan di Bontang, Pertamina dapat memulai proyek dari titik 5 dari skala 10,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (24/10/2016).
Dengan dukungan kuat berbagai pihak, termasuk DPR, pemerintah pusat dan daerah, dia mengatakan Pertamina sangat berkomitmen untuk melakukan percepatan pembangunan proyek kilang. Saat ini, katanya, Pertamina menunggu penetapan IFC sebagai konsultan yang akan ditunjuk pemerintah dalam pemilihan mitra.
Pemilihan mitra pembangunan kilang, kata Hardadi, ditargetkan dipercepat menjadi akhir 2017. Pertamina, katanya, juga segera mempersiapkan bankable feasibility study (BFS) yang juga ditarget selesai pada 2017.
“Kalau BFS sudah selesai, kami akan serahkan kepada pemerintah. Apabila proses lancar dan insentif-insentif diputuskan lebih cepat, harapan kami awal 2018 penyiapan lahan sudah bisa dimulai di awal 2018 sehingga pekerjaan fisik NGRR Bontang bisa dimulai tepat waktu pada akhir 2019 dan selesai pertengahan 2023,” terangnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fadel Muhammad mengaku optimis dengan pembangunan kilang baru di Bontang. Menurut dia, membangun infrastruktur sangat berat apalagi dengan perizinan yang sangat komplek.
“Namun kami melihat langsung kondisinya untuk NGRR Bontang Pertamina sudah setengah jalan dan pemda memberikan dukungan yang sangat kuat. Kami optimistis proyek ini bisa berjalan dengan baik. DPR juga akan memberikan dukungan yang diperlukan untuk upaya percepatan pembangunan kilang tersebut, termasuk untuk dapat meningkatkan keekonomiannya,” terang Fadel dalam kesempatan yang sama.
Berita Terkait
-
HIPMI Tuding PLN Hambat Pengusaha Lokal di Proyek 35 Ribu MW
-
Kebijakan Satu Harga BBM Jokowi Dikritik Persulit Pertamina
-
Politisi Hanura Tuding Jonan Akan Membunuh Bisnis SPBU Pertamina
-
Jika RUU Migas Buntu, Pemerintah Didesak Terbitkan Perppu
-
ESDM Susun Aturan Baru agar Pertamina Tak Rugi Jual BBM di Papua
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?