Untuk meninggikan muka air secara sederhana agar dapat disadap dan dialirkan sampai titik tertentu, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Litbang Sumber Daya Air (Pusair) menerapkan Teknologi Bendung Knock Down (BKD).
Menurut Kepala Pusair William Putuhena, BKD lebih murah, lebih cepat dan lebih mudah dalam pembangunannya dibanding bendung konvensional. "Kelebihan lain yang menonjol dari BKD dibandingkan dengan bendung bronjong yaitu sifatnya yang lebih tahan terhadap kecepatan aliran," kata William dalam keterangan resmi, Senin (24/10/2016).
Struktur beton terkunci mampu bertahan hingga kecepatan aliran atau v = 9 m/ det. Selain itu, struktur ini lebih fleksibel. Apabila terdapat blok beton yang rusak atau hanyut, maka tidak akan merusak bendung secara keseluruhan sehingga yang perlu dilakukan hanya mengganti bagian blok beton yang rusak/hanyut saja.
Ia menambahkan, berbagai kelebihan teknologi lain BKD yaitu blok dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang modular, dapat dicetak secara fabrikasi, berat komponen yang relatif ringan tetapi dapat saling mengait dalam arah vertical, horizontal dan arah memanjang aliran, kaitan antar komponen cukup lentur agar bangunan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan morfologi sungai. BKD juga tahan terhadap abrasi dan benturan batu oleh aliran sungai yang membawa pasir kerakal dan batuan.
Teknologi BKD menurut William adalah selain untuk meninggikan muka air juga dapat menjaga stabilitas morfologi sungai. BKD yang tersusun dari blok beton terkunci mampu mengendalikan gradien kemiringan aliran sehingga dapat meredam kecepatan aliran ke hilir.
"Aliran super kritis yang terjadi akibat loncatan hidraulik yang terjadi dapat diredam dengan baik oleh bangunan ini sehingga menyebabkan terjaganya stabilitas morfologi sungai di hilir bangunan ini," ujar William.
Penerapan blok beton sebagai bendung knockdown diaplikasikan di Kampung Cikarag,Kecamatan Bantarujeg, Majalengka, Jawa Barat. Bangunan ini dibangun untuk menggantikan bendung bronjong yang sudah rusak parah. Bendung ini mampu untuk menggantikan fungsi dari bendung lama dengan baik. Aliran air dapat disalurkan ke daerah irigasi dan stabilitas morfologi sungai dapat terjaga.
"Ditambahkannya untuk memelihara kualitas BKD perlu dilakukan pemeliharaan rutin dengan membersihkan sampah-sampah yang tersangkut di bagian atas bangunan serta penempatan atau penyusunan kembali blok-blok yang hanyut jika terjadi ke tempat semula, terutama sesudah musim banjir," tutup William.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya