Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan beberapa kebijakan besar. Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi nasional bisa berjalan lebih efisien dan lebih cepat lagi.
"Beberapa kebijakan besar sedang dikaji untuk menyambung apa yang sudah saya kemukakan tadi," kata Darmin dalam keterangan resmi, Selasa (25/10/2016).
Pertama-tama adalah pendidikan pelatihan dan vokasional. Selama ini dunia pendidikan dan lapangan kerja tidak ada ketersambungan. Ini membuat pemerintah berupaya untuk mengubah dari dasarnya sekali, apakah itu pelatihan, apakah itu sekolah menengah kejuruan, apakah itu sekolah-sekolah D1, D2, D3 dan seterusnya.
"Pertama-tama harus ada konsep yang jelas bahwa 60 persen-70 persen dari kegiatan itu bukan di kelas, itu harusnya dalam praktek, dalam magang, sehingga kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu kira-kira harus diubah sedemikian rupa sehingga dia mengikuti modul tertentu," jelas Darmin.
Menurut Darmin, Presiden Joko Widodo memberi contoh, misalnya kalau modulnya membangun rumah, jangan kalau orang setelah sekolah tiga tahun, hanya mendapat ijazah, udah gitu cari kerjanya susah. Tahun pertama siswa harus punya kompetensi yang jelas dan sertifikat kompetensi kalau dia lulus. Misalnya kalau bangun rumah, ya bikin jendela, pintu atau kusen, itu satu sertifikatnya tahun pertama.
Tahun kedua, bikin pondasi dan tembok, siswa tersebut tak perlu teori-teori tinggi-tinggi, tapi dia bisa bikin jendela bagus kalau timbangannya bagus, didorong sedikit nutup dia pintunya. Dapat lagi sertifikat untuk ini.
Tahap ketiga, siswa punya lagi sertifikat kompetensi pasang atap dan yang lainnya. Jadi di akhir tahun ketiga, dia dapat ijazah dan beberapa sertifikat dan dia sudah bisa membangun rumah. Terlalu mahal orang sekolah, kalau tiga tahun hanya dapat ijazah saja.
"Nah, itu bisa dijalankan di pariwisata, bisa dijalankan di beberapa bidang lain. Jadi yang kedua adalah pelatihan dan pendidikan vokasional, baru setelah itu kita ke kebijakan sektornya. Kita sudah mulai memiliki macam-macam, kebijakan sektor mulai dari industri manufaktur kemudian nanti ada urusan pertanian, yang ketiga adalah kebijakan di bidang pariwisata, di bidang perikanan, karena perikanan itu tetap satu potensi yang baik," tutur Darmin.
Dalam soal pangan, pemerintah juga sedang menyiapkan kebijakan jangka menengah. Apa yang telah kita lakukan setahun-dua tahun ini, bagaimana per bulan kita mencapai harga pangan yang tidak terlalu fluktuatif walapun hasilnya ada, tapi belum memuaskan benar.
Darmin mengklaim pertumbuhan nasional Indonesia tidak jelek, stabilitas bagus, ketimpangan membaik. "Jadi saya kira dilihat dari ukuran ekonomi, pemerintahan Jokowi-JK telah melakukan sesuatu yang memang pas dan dibutuhkan oleh bangsa ini," pungkas Darmin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pemerintah Akui Harga Cabai Rawit Masih Tinggi di Nataru, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Meningkat Hampir Tiga Kali Lipat pada Nataru 2025/2026
-
Insentif Kendaraan Listrik Dihentikan, Untung atau Buntung?
-
Ingin Kuliah Singkat dan Siap Berkarier? Simak Cara Bergabung di Universitas Nusa Mandiri 2026
-
Cek Jembatan Kembar Margayasa Pascabencana, Kementerian PU Bakal Perkuat Tebing Batang Anai
-
Kemenkeu Ungkap Setoran Pajak Digital Tembus Rp 44,55 Triliun per November 2025
-
Bali Katanya Sepi, Tapi Kemenhub Ungkap Jumlah Penumpang Naik
-
Purbaya Resmi Tarik Pajak dari Pelanggan ChatGPT RI
-
Nadi Logistik Pulih! Jalur Khusus Bireuen Aceh Utara Kembali Terhubung, Ekonomi Lintas Timur Bangkit
-
Update Harga Pangan 29 Desember: Bawang, Cabai, Hingga Beras Kompak Turun