Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah mengerjakan pembangunan Underpass Simpang Lima Mandai di Kota Makasar, Sulawesi Selatan. Underpass ini diharapkan akan mengatasi kemacetan yang sering terjadi di persimpangan ini akibat pertemuan kendaraan dari Kota Makasar menuju Kabupaten Maros dan Bandara Sultan Hasanudin, begitu juga sebaliknya.
Selama ini kendaraan tujuan jarak jauh yakni dari Kota Makasar menuju Kabupaten Maros terhambat di Simpang Lima Mandai. Dengan adanya underpass ini, lalu lintas dari kedua arah tersebut nantinya bisa menerus tanpa terhambat lampu merah dipersimpangan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kunjungannya meninjau ke lokasi proyek tersebut, meminta agar kualitas sistem drainase diperhatikan guna menghindari munculnya genangan saat hujan.
“Sistem drainase agar menjadi perhatian, karena di banyak tempat, di underpass sering muncul genangan air setelah hujan deras,” tegas Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Senin (31/10/2016).
Basuki berharap dengan sistem drainase yang baik, arus lalu lintas di Underpass antara Makassar-Maros tersebut nantinya tetap berjalan lancar meskipun diguyur hujan deras.
Turut hadir mendampingi kunjungan tersebut, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR, Rildo Ananda Anwar, Plt. Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Agus Suprapto, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Makassar Bastian S. Sihombing, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang Agus Setiawan.
Pekerjaan pembangunan Underpass Mandai tersebut saat ini sudah memasuki tahap pengerjaan saluran drainase, pemancangan pondasi beton, Slab Tunnel dan Rigid Frontage. Diharapkan pekerjaan proyek tersebut rampung pada tahun 2017 sesuai kontrak yang telah ditandatangani pada 21 September 2015 lalu.
Dalam penandatangan kontrak tersebut, nilai kontrak sebesar Rp. 169,6 milyar dengan sistem tahun jamak (multi years) menggunakan tahun anggaran 2015-2017. Kontraktor pelaksana yang terpilih menangani pekerjaan tersebut adalah PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya, Joint Operation.
Panjang penanganan proyek Underpass ini adalah 1.050 meter, sementara untuk panjang konstruksi underpass-nya yakni 120 meter dengan lebar 2 x 9 meter serta membutuhkan lahan 1,97 ha.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham