Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwi Jugiasteadi mengatakan, keberadaan program pengampunan pajak atau tax amnesty telah membuat negara lain iri atau pusing.
Hal ini lantaran, banyak masyarakat di Indonesia yang menarik uangnya di luar negeri. Membuat perekonomian mereka menjadi goyah.
"terlihat jelas,dengan adanya tax amnesty dolar Singapura turun, dolar AS turun, semuanya turun kan orang bilangnya ‘kurang ajar Indonesia ini’, kan begitu, kok ekonominya bisa bagus kita (Indonesia), kuat," kata Ken saat Rapimnas Ditjen Pajak ke X di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Ken pun mengaku akan melakukan kerjasama dengan aparat keamana agar bisa membantu Pemerintah dan Ditjen pajak untuk meningkatkan keamanan. Pasalnya, dengan kegerahan negara lain kepada Indonesia bisa menjadi ancaman.
Sehingga dibutuhkan,rasa persatuan sesama bangsa Indonesia, agar Indonesia bisa tumbuh lebih baij dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Indonesia memiliki potensi keyayaan yang besar untuk menggerakkan perekonomian. Nah, kita harus jaga, agar pontensi kekayaan ini tidak dijajah oleh negara lain. Mudah mudahan dengan adanya penguatan ini kita bisa sangat bersatu," katanya.
Ia pun berharap, penerapan tax amnesty hingga 2017 mendatang ini bisa berhasil, sehingga pemerintah bisa memiliki data basis pajak secara baik dan Indonesia tidak bergantung pada dana luar negeri.
Berita Terkait
-
Dirjen Pajak Minta Google Selesaikan Pembayaran Pajak Tahun ini
-
Dirjen Pajak Akui Kekayaan Indonesia Jadi Rebutan Negara lain
-
Gelar Rapimnas ke X, Ditjen Pajak Undang Menkeu dan Panglima TNI
-
Dirjen Pajak: Yang Tidak Ikut Tax Amnesty Tidak Keren
-
Sri Mulyani Sosialisasi Amnesti Pajak ke Pengusaha Ritel
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas