Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin 7 November 2016 ditutup naik sebesar 23 poin atau 0,44 persen ke level 5.386 setelah bergerak di antara 5.341-5.395. Sebanyak 156 saham naik, 119 saham turun, 75 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp6.948 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net sell) Rp879 miliar.
Pasar Amerika berakhir menguat di akhir perdagangan. Dollar AS tampil impresif pada hari Senin (7/11/2016) menyusul berita bahwa Hillary Clinton tidak akan menghadapi tuntutan hukum terkait penggunaan server email pribadi. Ini menguatkan dukungan terhadap dirinya pada detik-detik menjelang pemilu tanggal 8 November. Trader mengatakan bahwa investor saat ini kembali mengunggulkan Clinton yang mana dapat membuka jalan untuk kenaikan suku bunga bulan depan.
"Dow Jones menguat 2,07 persen ke level 18,259. Nasdaq menguat 2,43 persen ke level 4,773 dan S&P menguat 2,22 persen ke level 2,13," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, Selasa (8/11/2016).
Pasar Eropa menguat pada perdagangan Senin seiring keyakinan kemenangan capres dari Partai Demokrat meningkat merespons pernyataan FBI pad Minggu kemarin yang mengatakan Hillary terbebas dari dakwaan skandal email pribadi.
"Indeks FTSE melonjak1,70 persen ke 6,806. DAX menguat 1,93 persen ke level 10.456, sedangkan indeks CAC menguat 1,91 persen ke level 4,461," ujar Hans.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai data Badan Pusat Statistik (BPS) yang kemarin mengkonfirmasi kondisi ekonomi yang terjadi belakangan ini. Dari data yang dirilis BPS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2016 hanya 5,02 persen atau lebih kecil dibandingkan kuartal II lalu yang mencapai 5,18 persen. Ani menyorot tajam semakin dalamnya penurunan ekspor hingga minus 6 persen dan impor yang mencapai minus 3,8 persen. Hal itu mengakibatkan penurunan pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN) ekspor dan impor.
Selain itu, ia juga menyoroti pertumbuhan investasi yang hanya 4,1 persen di kuartal III 2016. Padahal kata Ani, investasi merupakan motor pertumbuhan ekonomi nasional. Sedangkan penurunan belanja pemerintah pada kuartal III 2016 kata Ani disebabkan lantaran adanya pemotongan dan penundaan belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Bel-anja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar