Rencana PT Harum Energy Tbk (HRUM) untuk pembelian saham kembali (buyback) disetujui di rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Jumat (9/12/2016). Pembelian saham kembali akan dilakukan pada Selasa (13/12/2016).
Harum Energy mengalokasikan dana sebesar 27 juta Dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp352,56 miliar. Langkah ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada periode 1 Juni 2015 sampai 30 November 2016 juga telah dilakukan hal yang sama. Ini untuk mengurangi dampak negatif terhadap tekanan jual pada perdagangan saham HRUM. Hal ini dipicu sentiment negatif dari kondisi pasar global selama beberapa tahun terakhir.
Dengan asumsi seluruh dana buyback digunakan, maka ROE HRUM akan naik 0,25 persen menjadi 3,29 persne. Pada perdagangan Jumat (9/12/2016) harga saham HRUM naik 1,75 persen jadi Rp 2.330,00 per saham. Aksi buyback HRUM yang dilakukan sejak tahun lalu terlihat cukup efektif membuat saham HRUM meningkat. Awal tahun ini, harga saham HRUM masih berkisar Rp 600 per saham.
"Buyback saham HRUM akan membuat saham HRUM terlihat menarik di mata para trader dan investor. Karena hal ini menunjukan bahwa management HRUM yakin kalau harga saham HRUM sudah terlalu murah di posisi harga saat ini. Juga akan mengurangi jumlah saham HRUM yang beredar di pasar," kata Analys Recapital Securities, Adi Kiswoyo Joe, dalam keterangan resmi, Selasa (13/12/2016).
EXCL Lunasi Utang Rp494 Miliar
PT XL Axiata Tbk (EXCL) siap melunasi pokok sukuk ijarah Tahap I Tahun 2015 Seri A senilai Rp494 miliar yang telah jatuh tempo pada Senin (12/12/2016). Sejak Selasa (13/12/2016) obligasi tersebut tidak lagi tercatat dan tidak dapat diperdagangkan lagi melalui Bursa Efek Indonesia. Namun, sumber dana pelunasan dan jadwal pembayarannya belum dijelaskan.
"Pelunasan pokok ijarah tersebut merupakan hal yang positif bagi EXCL. Dari aksi ini, total utangnya akan berkurang dari saat ini tercatat sebesar Rp 33,59 triliun (per 30 September 2016)," ujar Adi.
Dari jumlah tersebut, utang sukuk ijarah tercatat sebesar Rp 1 triliun. Selain berkurangnya utang, pelunasan utang tersebut juga akan memperbaiki kinerja keuangannya dan juga menurunkan rasio utangnya dari saat ini sekitar 1,6x. Hal ini juga mencerminkan bahwa perseroan memiliki komitmen yang tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya kepada pemegang obligasinya.
Baca Juga: Capex yang Dipergunakan XL Axiata Telah Mencapai Rp1,87 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun