Pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) berhenti beroperasi karena adanya dugaan penempatan paksa operator alat crane lapangan (RTGC) dari Pelindo II atau IPC.
Hal ini dikarenakan IPC lewat Direktur Pembinaan Anak Perusahaan, Riri Syeried Jetta, memberi perintah kepada Direksi JICT agar penempatan operator RTGC IPC di JICT wajib dijalankan. Riri pun mempersilahkan pekerja yang tidak setuju kebijakannya, untuk menempuh jalur hukum.
"Pekerja JICT melihat penempatan ratusan pekerja Pelindo II (IPC) sebagai operator alat RTGC di JICT terindikasi melanggar aturan dan mengganggu kondusivitas JICT," kata Nova Sofyan Hakim
Ketua Serikat Pekerja JICT dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2016).
Ratusan Operator RTGC IPC diangkat tahun 2014 dalam hitungan jam oleh Dirut IPC saat itu, RJ Lino.
Dalam dokumen Berita Acara penempatan, tidak ada jangka waktu perbantuan ratusan pekerja Pelindo II. Sehingga terindikasi melanggar PermenakerTrans No. 19/2012 karena Pelindo bukan perusahaan penyedia tenaga kerja.
Dikarenakan pekerja JICT tidak bisa bekerja dengan operator alat IPC yang ditempatkan secara paksa, menyebabkan terhentinya operasional dan produktivitas di JICT.
"Pekerja JICT menyesalkan langkah kontraproduktif dari Riri yang tidak mengedepankan upaya win-win sehingga menyebabkan kerugian bagi pelanggan," ujar Nova.
Pekerja JICT pun menuntut agar ratusan operator Pelindo II yang ditempatkan paksa di JICT agar dapat ditarik sehingga operasional JICT dapat berjalan lancar kembali.
Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Dielu-elukan Pekerja JICT Saat Berada di KPK
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga