Suara.com - Warga yang tinggal di Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, meminta Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) menyosalisasikan uang rupiah tahun emisi 2016, yaitu tujuh pecahan uang kertas dan empat pecahan uang logam bergambar pahlawan.
"Kami minta BI sosialisasikan pecahan rupiah tahun 2016, warga perlu sosialisasi pecahan uang NKRI yang baru diluncurkan itu," kata Parlin Saragih, salah satu warga Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Jumat (6/1/2017).
Parlin mengatakan, sosialisasi itu perlu dilakukan supaya warga khususnya di Yapen tahu, sehingga ketika mereka memegang uang tersebut tidak kaget terutama warga di daerah pelosok seperti di daerah pantai dan pulau-pulau di Yapen.
"Warga kampung itu harus tahu cara melihat keaslian uang baru itu seperti apa, cara membedakan uang asli dengan tidak asli terutama yang baru itu," ujarnya lagi.
Dia menuturkan, sosialisai juga perlu dilakukan karena di Serui telah banyak beredar uang palsu pecahan kertas Rp50 ribu dan 100 ribu, jangan sampai uang baru itu dianggap uang palsu.
Sebelumnya, pada 19 Desember 2016 Bank Indonesia meluncurkan satu seri uang rupiah tahun emisi 2016 yang terdiri dari tujuh pecahan uang kertas dan empat pecahan uang logam dengan gambar pahlawan.
Pecahan-pecahan baru rupiah itu adalah dalam nilai nominal Rp100.000, Rp50.0000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000. Sedangkan untuk uang logam adalah pecahan Rp1.000, Rp500, Rp200, dan Rp100. Adapun para pahlawan yang diabadikan dalam uang baru itu ada 12 pahlawan nasional.
Dua belas pahlawan nasional itu adalah Presiden pertama RI Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dalam pecahan Rp100.000. Kemudian Djuanda Kartawidjaja pada pecahan Rp50.000, gambar Sam Ratulangi dalam pecahan uang kertas Rp20.000.
Pahlawan nasional Frans Kaisepo menjadi gambar utama dalam uang kertas pecahan Rp10.000, KH Idham Chalid pada uang kertas Rp5.000, Mohammad Hoesni Thamrin pada uang pecahan Rp2.000, dan Tjut Meutia pada yang kertas Rp1.000.
Baca Juga: Usai Polisikan Ahok Soal Fitsa Hats, Novel: Saya Dituduh Malu
Lalu, I Gusti Ketut Pudja untuk uang logam Rp1.000, TB Simatupang pada uang logam Rp500, Tjiptomangunkusumo pada uang logam Rp200, dan gambar Herman Johannes pada uang logam pecahan Rp100. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Stok BBM Shell-BP Bakal Tersedia, Kargo 'Base Fuel' Impor Mulai Berlabuh di Jakarta
-
Daftar Pemegang Saham EMAS Terbesar, Segini Keuntungan yang Didapat Dari IPO
-
Rp233 Triliun Uang Rakyat Nganggur di Bank, Pemda Gagal Kelola Anggaran?
-
Pemerintah Beberkan Fakta di Balik Kenaikan Harga Ayam dan Telur
-
RI Mau Nyontek Turki Kembangkan Industri Halal di Dalam Negeri
-
Jurus Sumitronomics Menkeu Purbaya: APBN 2026 Fokus ke Rakyat
-
Organisasi Internasional Sebut AI Bakal Jadi Penolong Ekonomi Dunia Bisa Tumbuh Tinggi
-
Tak Hanya KTP, Pemerintah Juga Mau Luncurkan Ijazah Berbentuk Digital
-
Saham BUMI Menguat di Sesi I, Ini Analisis Lengkap Pergerakan IHSG Hari Ini
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun