Presiden Jokowi menghadiri ulang tahun PKPI di Jakarta, Minggu (15/1/2017). [Rusman - Biro Pers Setpres]
Presiden Joko Widodo pagi ini, Minggu (15/1/2017) menghadiri peringatan ulang tahun ke-18 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Acara tersebut digelar di Garden Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Dalam sambutannya pada peringatan tersebut, Presiden Joko Widodo sekali lagi menekankan arah kebijakan yang diemban pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Presiden tak lupa mengingatkan bahwa dalam kondisi global yang dinamis dan serba tak menentu seperti sekarang ini, gerak cepat pemerintah dan seluruh elemen masyarakat amat diperlukan.
"Kita harus bergerak cepat mengantisipasi segala perubahan yang ada di dunia ini. Kita harus selalu siap mengantisipasi setiap perubahan. Terlambat sedikit saja kita mengantisipasi itu kita akan tergulung oleh sejarah," tekannya.
Belum lagi permasalahan di dalam negeri yang terus diupayakan penyelesaiannya oleh pemerintah juga masih banyak. Terutama persoalan mengenai kesenjangan antarwilayah dan antara kaya dan miskin yang belakangan menjadi fokus perhatian pemerintah.
"Meskipun gini ratio kita sudah turun sedikit, tetapi tetap masih pada posisi yang kuning menuju ke merah," imbuhnya.
Selain itu, penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, dan fitnah yang belakangan merebak juga disinggung oleh Kepala Negara. Ia berpesan untuk selalu mewaspadai hal tersebut bila bangsa Indonesia tidak ingin terpecah belah. Namun, di sisi lain, masyarakat Indonesia harus bersyukur telah memiliki Pancasila yang mampu mendeteksi dan mengukur setiap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
"Sebagai bangsa kita beruntung, sebagai bangsa kita patut bersyukur bahwa kita memiliki Pancasila. Dengan Pancasila kita bisa mendeteksi setiap perubahan yang ada. Dengan Pancasila kita bisa mengukur nilai-nilai yang tidak sesuai dengan budaya kita. Seperti aksi-aksi radikalisme dan terorisme yang tidak sesuai dengan fitrah kita yang Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Sebagai salah satu partai pendukung pemerintah, Presiden Joko Widodo berharap agar PKPI mampu memberikan pedoman kepada masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah mengurangi kesenjangan yang ada. Di hadapan para pimpinan PKPI, ia juga menegaskan bahwa kebijakan ekonomi yang diambil Indonesia ialah kebijakan ekonomi yang berjiwa Pancasila dengan semangat gotong royong.
"Perlu saya tekankan bahwa sejak awal pemerintah terus menjalankan kebijakan-kebijakan ekonomi yang berjiwa Pancasila. Yaitu kebijakan ekonomi yang bernafaskan gotong royong, kebijakan yang bertujuan menghantarkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ini akan terus menerus kita lakukan," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden