Menteri Keuangan Sri Mulyani hari ini mengundang pada pemuka agama ke kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017) untuk mensosialisasikan Program pengampunan pajak atau tax amnest. Dalam pertemuan yang dimulai sejak pukul 10.00 tersebut, Ani mengungkapkan beberapa alasan yang melatarbelakangi pemerintah fokus dalam mengejar pajak sejak pertengahan 2016.
Salah satunya adalah terkait tingkat ketimpangan atau Indeks Gini Ratio saat ini berada di angka 0,4. Hal itu dinilainya menjadi warning buat pemerintah. Sehingga perlu ada upaya serius dalam menghadapi masalah ketimpangan ini.
"Ini peringatan bagi kita untuk apa yang perlu diperbaiki. Dari sisi ekonomi dan sosial, dan apa yang perlu agar ketimpangan ini tidak semakin besar. Ketimpangan di Indonesia bukan hanya soal pendapatan, tapi juga antar wilayah," kata Ani.
Menurutnya, cita-cita negara untuk menciptakan negara yang adil dan makmur akan sulit untuk dicapai apabila kenyataannya masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan akibat ketimpangan yang terjadi.
"Kalau kemiskinan, tak mungkin kita dapat mencapai masyarakat yang adil dan makmur kalau sekitar 10-11 persen masyarakat kita hidup di bawah garis kemiskinan. Sehingga dibutuhkan kebijakan ekonomi yang tepat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Indonesia baik dari sisi ekonomi dan sosial," katanya.
Untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, lanjut Ani, pajak menjadi tulang punggung untuk mewujudkan hal tersebut. pasa;nya, penerimaan dalam APBN selama ini sekitar 86 persen berasal dari pajak.
"APBN di republik Indonesia, porsi penerimaan terbesar adalah dari pajak. Penerimaan 86 persen dari sisi pajak, hanya 14 persen yang non pajak. Begitu pentingnya penerimaan pajak ini jadi dia tulang punggung Republik Indonesia. Kalau penerimaan pajak ini berjalan dengan baik, bisa menanggulangi ketimpangan yang terjadi selama ini,” tegasnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Rayu Pemuka Agama Sukseskan Program Tax Amnesty
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T