Pengamat ekonomi dari institute Development Of Economic and Finance Eko Listiyanto memprediksikan nilai tukar rupiah akan mengalami gejolak sepanjang tahun 2017. Hal tersebut lantaran pasca dilantiknya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
"Karena Trump memberikan sinyal akan memproteksi kebijakan ekonomi di AS. Hal ini pasti akan mempengaruhi perekonomian di dunia. Kedua, Bank Sentral juga berencana menaikkan FFR, hal ini memberikan sentimen negatif ke rupiah," kata Eko saat dihubungi suara.com, Selasa (24/1/2017).
Eko menjelaskan, Indonesia sangat bergantung pada mata uang dolar AS. Pasalnya,Sekitar 75 persen transaksi perdagangan Indonesia menggunakan dolar AS. Ia pun memprediksikan, Bank Sentral Amerika Serikat sepanjang tahun 2017 akan menaikkan suku bunga dua hingga tiga kali.
"Kalau kita lihat arahnya sih naiknya sampai tiga kali sepanjang tahun. Karena AS dibawah Trump sedang konsen untuk mendongkrak perekonomiannya secara besar-besaran," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada pemerintah untuk menjaga agar nilaintukar rupiah tidak mengalami gejolak sepanjang tahun.
Menurut Eko, ada salah satu cara untuk mengatasi tekanan terhadap nilai tukar rupiah adalah dengan menggunakan mata uang rupiah untuk pembangunan infrastruktur atau menerima investasi. Contoh, kita kan banyak proyek dengan Cina atau Jepang, nah itu semua menggunakan rupiah jangan pakai dolar. Jadi mengurangi ketergantungan Indonesia akan dolar," ujarnya.
Ia pun meyakini dengan cara tersebut, nikaintukar rupiah tidak mengalami gejolak terlalu dalam jika nantinya Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuannya.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pemerintah untuk menjaga kepercayaan pasar dengan terus memperbaiki fundamental ekonomi Indonesia, mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, defisit fiskal, defisit transaksi berjalan, dan sebagainya yang menjadi indikator makro ekonomi negara ini.
Baca Juga: Trump Jadi Presiden AS, Ada Potensi Dana Asing Keluar dari RI
"Jadi mau suku bunga naik, atau ekonomi global melambat, Indonesia bisa kuat karena fondasinya sudah kokoh," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!