Suara.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto menyampaikan empat informasi keliru terkait uang baru emisi tahun 2016 yang saat ini beredar di tengah-tengah masyarakat.
"Informai itu tidak benar sama sekali. Kami terus melakukan sosialisasi dan klarifikasi karena dapat memecah belah persatuan bangsa," katanya di Pangkalpinang, Selasa (24/1/2017).
Informasi yang salah itu yakni terkait gambar palu arit di uang kertas, warna uang kertas yang mirip mata uang Cina yakni Yuan, pemilihan gambar pahlawan nasional nonmuslim dan pencetakan uang yang dilakukan di perusahaan swasta.
Terkait simbol BI merupakan satu unsur pengaman pada uang rupiah, yaitu rectoverso atau gambar saling isi, bukan lambang palu arit yang kini sedang menjadi isu.
"Desain unsur pengaman rectoverso telah diketahui oleh lembaga tinggi negara yang lain yaitu BIN, Polri, Kejaksaan dan Kementerian Keuangan," ujarnya.
Menurut dia, untuk warna uang rupiah sudah sesuai dengan standar bank sentral di seluruh dunia dan sama sekli tidak dimiripkan dengan Yuan.
"Adanya irisan warna mirip antara mata uang satu negara dengan negara lain merupakan hal yang wajar. Bukan karena BI memiripkan mata uang dengan negara lain," ujarnya.
Sementara pemilihan gambar pahlawan pada uang rupiah didasarkan pada pertimbangan keterwakilan daerah dan tidak ada muatan politis atau unsur suku, agama dan ras.
"BI telah memperoleh izin dari ahli waris pahlawan nasional itu atas pemuatan gambar di uang rupiah," jelasnya.
Baca Juga: Pengamat: 2017 Adalah Tahun Terberat Untuk Nilai Tukar Rupiah
Selain itu BI juga tidak pernah mencetak uang di PT Pura Barutama karena selalu mencetak uang di Perum Peruri.
"Tetapi yang benar, PT Pura Barutama merupakan salah satu dari 15 produsen pemasok bahan uang kertas rupiah," jelasnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025