Pada akhir 2016, Total Aset PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menembus angka Rp603,03 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan Rp94,44 triliun (18,6 persen) diatas total aset pada akhir tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp508,59 triliun.
"Pertumbuhan Aset BNI terutama ditopang antara lain oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Simpanan dari Bank lain," kata Suprajarto, Wakil Direktur Utama BNI, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
DPK yang berhasil dihimpun mencapai Rp435,55 triliun pada akhir tahun 2016 atau naik 17,6 persen. Pertumbuhan DPK tersebut hampir setara dengan dua kali lipat dari pertumbuhan DPK industri perbankan pada November 2016 yang tercatat meningkat 8,4 persen (yoy).
Komposisi DPK juga membaik dimana dana murah (CASA) mencapai 64,6 persen dari total DPK pada akhir tahun 2016 dibandingkan posisi akhir tahun 2015 yang mencapai 61,1 persen dari total DPK. "Dengan demikian biaya dana dijaga tetap stabil pada level 3,1 persen," ujar Suprajarto.
Penghimpunan dana murah tidak terlepas dari peningkatan jumlah rekening yang dibuka oleh nasabah individu sebanyak 5 juta rekening atau tumbuh sebesar 29,4 persen, sehingga total rekening individu menjadi 22 juta rekening pada akhir tahun 2016. Pembukaan rekening melalui Agen46 BNI atau Branchless Financial Inclusion Services (Laku Pandai) menjadi salah satu perangkat bagi BNI dalam meningkatkan jumlah rekening individu.
Jumlah rekening yang dibuka melalui Agen46 mengalami pertumbuhan dari 85.871 rekening per akhir Triwulan III - 2016 menjadi 1,2 juta rekening pada akhir tahun 2016. Kondisi tersebut terpacu oleh pertumbuhan jumlah Agen46 yang dioperasikan dari sebanyak 19.600 Agen46 per akhir Triwulan III - 2016 menjadi 30.800 Agen46 pada akhir tahun 2016.
Pembukaan rekening juga terjadi pada nasabah-nasabah baru dari kalangan perusahaan. Jumlah rekening perusahaan yang dibuka di BNI meningkat sebanyak 59.400 lebih atau tumbuh 15,2% pada akhir tahun 2016 menjadi 450.000 lebih rekening, berkat meningkatnya kebutuhan transaksi yang menggunakan layanan Cash Management BNI.
"Salah satu fitur layanan Cash Management BNI yang mendapatkan pengakuan dari pihak ketiga sebagai layanan terbaik pada Cash Management BNI yaitu BNI e-Collection, mendapatkan penghargaan dari Alpha South East Asia di Putrajaya, Malaysia pada 25 Januari 2017 yang lalu," pungkas Suprajarto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak
-
Bukan Bitcoin! Koin Kripto Ini Diprediksi Bakal Meroket Tahun 2026
-
IHSG Bangkit Setelah Libur Panjang, Kembali ke Level 8.600
-
Pemerintah Mulai Tentukan Lokasi Hunian Tetap untuk Korban Banjir Sumatera
-
Isu BEEF Dicaplok Raksasa Korea Selatan, Efek Program MBG?
-
Ketika Uang Tunai Tak Lagi 'Sakti' di Negeri Sendiri? Mengapa Itu Bisa Terjadi?