Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan akhir tahun 2017, jalan nasional Trans Papua yang menghubungkan Waghete, Kabupaten Deiyai ke Timika yang menjadi Ibukota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua dapat ditembus. Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VIII Provinsi Papua (Paniai) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Kementerian PUPR Sutardi dalam ekspedisi jalan Trans Papua selama 5 hari sejak Kamis lalu.
Tujuan ekspedisi salah satunya untuk memberikan informasi kepada publik tentang progres peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan, serta infrastruktur terkait di Papua dan Papua Barat. Hal ini merupakan bagian dari Agenda Nawacita yakni membangun dari pinggiran dan meningkatan konektivitas.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menegaskan kembali bahwa membangun jalan adalah untuk membuka keterisolasian wilayah yang dampak langsungnya bisa dirasakan antara lain memperlancar arus logistik dan menurunkan tingkat kemahalan barang di Papua dan Papua Barat.
Dengan tersambungnya Waghete-Timika diharapkan harga bahan pokok dan logistik disekitar wilayah tersebut akan menjadi turun. Jarak dari Waghete ke Timika yang menjadi pusat kegiatan ekonomi juga menjadi lebih dekat dibandingkan dengan ke Nabire. "Dengan terbukanya akses ini selain menurunkan harga barang dan jasa, juga akan menciptakan poros pertumbuhan baru, terutama untuk masyarakat Timika, " kata Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian BBPJN XVIII Mulatua Sinaga dalam keterangan resmi, Selasa (21/2/2017)..
Mulatua mengatakan bahwa selama ini masyarakat Waghete dan Kabupaten Paniai harus ke Nabire yang berjarak 240 km jalan darat. Dengan adanya ruas Waghete-Timika, mereka akan beralih ke Timika yang lebih dekat.
"Timika merupakan pusat perekonomian yang lebih besar dari Nabire karena di Timika punya bandara internasional dan pelabuhan besar," tambah Mula.
Selama ini dari Nabire ke Timika hanya bisa dilalui melalui udara. Dengan adanya jalan tersebut maka bisa melalui jalan darat, yang otomatis dapat menurunkan harga barang dan logistik karena ongkosnya lebih murah.
Ruas jalan Waghete-Timika merupakan segmen 10 Trans Papua yang memiliki panjang 222,43 km dimana sebagian besar telah teraspal. Panjang jalan yang sudah teraspal adalah 132,7 km, perkerasan agregat 83,14 km dan belum tersambung sepanjang 6,5 km.
Baca Juga: Basuki Minta Percepat Penyelesaian Tol Ngawi-Kertosono
Sutardi menambahkan Tahun 2017, akan dibuka lagi jalan sepanjang 4 km dari arah Waghete, dan dari arah Timika juga akan dibuka jalan baru sepanjang 2,5 km, oleh Satker Jalan Timika.
Anggaran pembukaan jalan baru sepanjang 4 km sebesar Rp22 miliar berupa kegiatan cut and field serta pemasangan gorong-gorong.
Mengenai tantangan di lapangan, Sutardi mengungkapkan kendala cuaca yang sering terjadi hujan menyebabkan jam kerja per harinya hanya 2-5 jam. Selain itu dari segi topografis dan keamanan juga menjadi salah satu tantangan yang sering ditemui di lapangan. "Namun kami tetap optimis akhir 2017 bisa tersambung," tegasnya.
Kontraktor Lokal
Sementara itu Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Melianus Gobay mengatakan kontraktor lokal Papua sudah banyak terlibat dalam pembangunan jalan di Papua. "Kami harapkan kontraktor lokal terus dibina oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar semakin banyak lagi pengusaha lokal terlibat"katanya.
Saat ini dirinya mengatakan bahwa terdapat 4 perusahaan kontraktor lokal yang telah terlibat untuk pembangunan jembatan di wilayah satuan kerja Pelaksana Jalan Nasional VIII (Paniai) Provinsi Papua yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Paniai Timika dan Intan Jaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing