Beberapa waktu lalu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan, membandingkan kontribusi PT. Freeport Indonesia dengan kontribusi industri rokok dalam menyetor pajak sebagai pernyataan yang menyesatkan.
Menurut Tulus, cukai rokok Rp135 triliun yang disetorkan oleh industri rokok bukan dibayar oleh perusahaan rokok, tetapi oleh konsumen perokok.
Ekonom Komunitas untuk Transformasi Sosial (Katalis) Indonesia Jakarta, Adi Wibowo mengingatkan Tulus agar mengaca dulu. Menurut Adi, apakah ada pajak yang dibayar oleh produsen? Semua pajak itu dibayar oleh konsumen.
Adi pun mengandaikan, Pak Tulus membeli sandal, apakah yang bayar pajak adalah pabrik sandalnya atau konsumen. Kenyataannya, tetap konsumen pembeli sandal sendiri yang bayar.
"Jadi, dalam mengomentari pernyataan Menteri ESDM Jonan, kok malah Anda yang menyesatkan konsumen," kata Adi di Jakarta, Jumat, (24/2/2017).
"Seakan-akan hanya produsen kretek yang pajaknya dibayar oleh konsumen. Lagian kalau nggak ada produk kreteknya lantas apa yang mau dipajaki," katanya lebih lanjut.
Lebih lanjut Adi mengingatkan, satu hal yang YLKI harus paham, kalau perusahaan-perusahaan kretek itu perusahaan yang 'bandel', apakah pernah perusahaan kretek mengancam pemerintah mengadukan ke arbitrase.
"Mbok mikir dikit to pak. Perusahaan apa sih di negeri ini yang dengan sukarela dikenakan 3 macam pajak dalam satu produknya?," tanya dia.
Baca Juga: YLKI Kritik Jonan Bandingkan Freeport dengan Industri Rokok
Adi juga berpesan supaya Tulus tidak usah bawa perasaan alias baper. Jika Tulus Abadi merasa dilawan, itu hak dirinya.
"Tapi perlu diingat, Anda itu bukan lembaga negara. Jadi nggak usah baper ya," ujarnya.
Berita Terkait
-
YLKI Kritik Jonan Bandingkan Freeport dengan Industri Rokok
-
RUU Pertembakauan Lebih Banyak Atur Industri dan Petani Tembakau
-
DPR Minta Pemerintah Lindungi Kedaulatan Pertanian Tembakau
-
Indonesia Punya Kepentingan Ekonomi yang Besar Pada Tembakau
-
Politisi Golkar Minta Sri Mulyani Peduli Nasib Petani Tembakau
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Panen Raya di Tengah Kota: BRI Peduli Buktikan Urban Farming Solusi untuk Masa Depan
-
Nasib BBM SPBU Swasta Masih Belum Final, ESDM Sebut BU-Pertamina Masih Negosiasi
-
Enggak Butuh APBN, DEN Bidik Bali Jadi Lokasi Family Office
-
Evaluasi Setahun Prabowo-Gibran: Program MBG Paling Populer dari Sisi Negatif
-
Kerja Sama Strategis Telkom dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Kembangkan Ekosistem AI
-
Pemerintah Wajibkan BBM dengan Campuran E10 Mulai 2027
-
Pegadaian Gelar Festival Tring! di 12 Kota Se-Indonesia, Bertabur Bintang dan Promo Emas
-
Laba Bersih UNVR Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat Q3 2025, Janjikan Dividen Jumbo
-
Status "SI" di SIKS: Apakah Dana Bansos Sudah Bisa Transfer Rekening?
-
BI: Uang Beredar Tembus Rp 9.771,3 Triliun, Ini Faktornya