Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dijadwalkan meresmikan proyek anjungan lepas pantai untuk lapangan gas Jangkrik yang dikerjakan PT Saipem Indonesia Karimun Branch di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Selasa(21/3/2017).
"Kunjungan Menteri ESDM pada Selasa (21/3/2017), adalah dalam rangka peresmian Kapal Jangkrik. Ini merupakan momentum untuk mengejar proyek-proyek lain, seperti Blok Masela, agar dikerjakan di Karimun, khususnya di Saipem," kata Bupati Karimun Aunur Rafiq di Tanjung Balai Karimun, Selasa pagi.
Aunur Rafiq menjelaskan, Proyek Jangkrik merupakan salah satu proyek pengeboran gas terbesar lepas pantai terbesar yang berlokasi di Muara Bakau, Selat Malaka yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Kalimantan Timur.
Proyek Jangkrik bernilai sekitar 4,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau lebih dari Rp40 triliun, dengan bobot sekitar 400 ton, panjang 200 meter, lebar 46 meter dan tinggi 15 meter.
Proyek anjungan gas lepas pantai itu telah dipindahkan ke kapal atau fasilitas unit produksi terapung (Floating Production Unit/FPU) di dermaga pada area perusahaan Saipem Indonesia Karimun Yard di Meral Barat, Kabupaten Karimun.
"Proyek Jangkrik mempekerjakan sekitar 12.000 tenaga kerja. Dan saat ini, jumlah tenaga kerja kontrak di perusahaan itu dikurangi seiring akan berakhirnya pengerjaan proyek tersebut," kata Aunur Rafiq.
Untuk itu, kata dia, pemerintah daerah sangat berkeinginan serta mendorong agar PT Saipem kembali mendapatkan proyek-proyek besar karena akan memberikan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja dalam negeri.
"Inilah yang kita harapkan, dengan kunjungan Menteri ESDM untuk meresmikan proyek itu. Bisa melihat langsung bagaimana Saipem, perusahaan pertama dan terbesar di Kawasan Perdagangan Bebas Karimun memberikan kontribusi positif terhadap lapangan pekerjaan, dan dampak turunan lainnya," tuturnya.
Baca Juga: 3 Negara Pantai Bahas Layanan Pemanduan Kapal di Selat Malaka
Berdasarkan informasi dihimpun, Proyek lapangan Jangkrik merupakan pesanan perusahaan migas asal Italia, Eni Muara Bakau BV selaku operator lapangan gas Jangkrik.
Proyek tersebut dilelang SKK Migas yang dimenangi perusahaan konsorsium PT Saipem Indonesia, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Chiyoda International Indonesia, dan Hyundai Heavy Industries Co Ltd sebagai pemenang lelang rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan instalasi (Engineering, Procurement, Construction, Installation/EPCI) untuk dua lapangan gas di Muara Bakau. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T