Dalam rangkaian kunjungannya ke Jawa Timur, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaiitan melakukan kunjungan ke PT PAL Indonesia, di Surabaya. Selain itu juga meninjau perkembangan proyek Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) maritim yang sedang dikerjakan di PT PAL seperti kapal selam.
"Kapal (selam) ini lebih bagus dari yang pertama. Ada 206 orang yang dikirim ke luar negeri untuk sekolah dan kembali ke Indonesia. Mereka ini yang menjadi embrio agar Indonesia bisa membangun kapal-kapal bagus lainnya. Dengan melihat ini saya sangat yakin kita tidak perlu impor lagi," ujarnya kepada media pada hari Senin (20/3/2017).
Dalam pertemuan denganjajaran direksi PT PAL, Satgas Angkatan Laut, hadir pula sekitar 50 pekerja Indonesia yang baru saja kembali dari pelatihan pembangunan kapal di Korea Selatan. Proyek ini adalah bagian dari kerjasama antara Kementerian Pertahanan dengan galangan kapal asal Korea Selatan, DSME. Kerjasama ini meliputi pembuatan tiga kapal selam dan mendidik sumber daya manusia Indonesia belajar membuat kapal selam ke negara tersebut.
"Saya senang melihat perkembangan pembangunan kapal yang sudah jadi ini, Anda kembali dari Korea Selatan untuk mengembangkan Alutsista kita. Saya percaya kalian dapat menciptakan yang lebih canggih lagi di masa datang," ujarnya dalam pertemuan tersebut. Ia menambahkan, bagus atau tidaknya kualitas kapal selam tersebut bergantung pada pekerjanya, untuk itu ia meminta mereka untuk mempertahankan etos kerja dan disiplin.
Tetapi, memurut Menko Luhut, apa yang sudah dicapai ini belum sebaik beberapa negara tetangga Indonesia, seperti Vietnam.
"Kami akan mempelajari mengapa Vietnam bisa mengekspor sampai 300 kapal dalam setahun. Vietnam ini negaranya ebih kecil dengan jumlah penduduknya hanya 1/6 dari jumlah masyarakat Indonesia," katanya.
Menko Luhut menceritakan dalam beberapa kunjungannya ke pabrik Cassa, Airbus dan banyak lagi, orang-orang Indonesia diakui keahliannya tidak kalah dari pekerja negara lain karena itulah kita harus percaya diri dan yakin bisa mengembangkan industri ini.
"Orang-orang asing mengatakan kepada saya yang harus ditingkatkan lagi adalah efiensi, disiplin dan produktivitas. Ini penting agar kita bisa menjadi bangsa besar. Kita bisa buat sendiri tidak perlu impor, sehingga kita bisa menjadi negara bahari yang hebat. Pesan saya, manajemen juga harus melakukan efisiensi dengan memaksimalkan transaksi melalui bank transfer dan meningkatkan transparansi," katanya.
Baca Juga: Kunjungi Kawasan Industri Maspion, Luhut Minta TKDN Dinaikkan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Ambisi Bank Jakarta Perluas Ekosistem Digital
-
AFPI: Pemberantasan Pinjol Ilegal Masih Menjadi Tantangan Dulu dan Sekarang
-
IHSG Berpeluang Rebound, Isu Pangkas Suku Bunga The Fed Bangkitkan Wall Street
-
Berapa Gaji Pertama PPPK Paruh Waktu Setelah SK Diterima, Lebih dari dari UMR?
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Ekonomi Awal Pekan: BI Rate Bertentangan Konsensus Pasar, Insentif Jumbo Pacu Kredit
-
SK PPPK Paruh Waktu 2025 Mulai Diserahkan, Kapan Gaji Pertama Cair?
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031