Suara.com - Modal adalah poin penting saat hendak menjalankan sebuah bisnis, baik bisnis berskala besar maupun kecil. Modal juga kerap kali dijadikan sebagai tolak ukur akan berhasil atau tidaknya usaha yang dijalankan.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk bisa menjalankan sebuah usaha. Salah satunya dengan cara berutang. Namun, banyak orang yang beranggapan negatif tentang berutang termasuk Anda. Padahal tidak selamanya berutang itu buruk. Bagi pebisnis, berutang adalah sebuah oksigen dan dianggap “biasa” apalagi untuk melakukan ekspansi bisnisnya.
Saat ini, banyak lembaga yang menyediakan pinjaman dalam jumlah besar maupun kecil. Agar pinjaman diterima, Anda harus memenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang disediakan oleh kreditor dan yang terpenting adalah adanya aset yang dijadikan sebagai jaminan.
Anda sepatutnya bersyukur jika saat ini telah memiliki simpanan berupa uang, perhiasan, rumah, dan aset lainnya yang bisa dijadikan sebagai modal untuk mengembangkan usaha. Pasalnya, Anda bisa memperbesar bisnis yang digeluti tanpa harus repot lagi memikirkan ini dan itu untuk meminjam uang dari kreditur.
Bagi Anda yang berniat meminjam uang dari kreditor seperti bank, ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan kredit usaha tersebut. Apa saja caranya?
Ajukan Kredit Ketika Usaha Telah Berjalan
Memulai usaha dari nol memang membutuhkan modal yang cukup besar. Tidak salah kalau Anda meminjam uang sebelum usaha tersebut dijalankan, namun, ada baiknya jika mengajukan pinjaman sewaktu usaha tersebut telah beroperasi.
Mengapa? Hal ini sangat berguna untuk meminimalkan potensi penggunaan dana. Selain itu, pihak bank juga cenderung menerima pinjaman yang diajukan. Jika bisnis yang dijalankan memiliki prospek yang cukup baik di masa depan, mungkin saja bank akan memberikan pinjaman dalam jumlah yang besar.
Ketahui Prospek Usaha Anda
Sebuah usaha membutuhkan modal lebih jika ingin melakukan ekspansi usaha. Apabila prospek usaha itu menjanjikan, Anda bisa mengajukan kredit untuk membuka cabang baru di wilayah lain. Jangan pernah mengajukan kredit jika potensi atau prospek usaha ini stagnant, sebab hal ini akan merugikan diri sendiri.
Sebaiknya perhitungkan semuanya sebelum akhirnya mengajukan kredit pada bank. Misalnya biaya pembelian tanah, biaya pembangunan, biaya untuk membeli peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan usaha. Selain itu, Anda bisa mengalokasikan biaya terhadap setiap unit kegiatan. Lakukan perhitungan terperinci agar Anda mengetahui berapa dana jumlah dana yang benar-benar dibutuhkan. Hitung juga keuntungan yang hendak dicapai untuk mengetahui berapa persen kemampuan Anda untuk segera melunasi kredit tersebut.
Meminjam Uang dari Keluarga atau Kerabat Terdekat
Mengajukan pinjaman kepada bank adalah langkah yang tepat untuk mengembangkan usaha. Namun, Anda juga perlu memperhatikan bunga kredit yang ditetapkan oleh bank tersebut. Bunga kredit yang ditetapkan oleh bank berbeda-beda, tergantung jenis bank yang dipilih. Agar tidak terbebani oleh bunga kredit yang tinggi, cobalah untuk mengajukan pinjaman pada keluarga atau kerabat terdekat. Kalaupun mereka membebankan bunga, sudah pasti bunga yang diberikan tidak setinggi bunga bank.
Selain cara di atas, Anda juga bisa bekerja sama atau joint venture dengan beberapa perusahaan yang menjalankan bisnis yang sejenis. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah untuk mendapatkan sokongan dana tanpa repot-repot harus meminjam uang.
Perhatikan Kemampuan Membayar
Menyesuaikan jumlah pinjaman dengan kemampuan membayar merupakan poin yang tidak kalah pentingnya. Jika takut terhadap potensi kredit macet, sebaiknya pinjam dana dalam jumlah yang kecil saja. Rincikanlah berapa dana yang dibutuhkan dan bandingkan dengan keuntungan yang didapatkan pada bulan-bulan sebelumnya. Hal ini sangatlah membantu.
Lakukan Promosi
Agar bisnis makin dikenal oleh masyarakat luas, maka Anda perlu melakukan promosi. Banyak cara promosi yang bisa dipilih seperti majalah, surat kabar atau koran, menyebarkan brosur, dan menayangkan iklan di televisi dan internet. Lakukanlah promosi dengan cara yang tepat untuk meningkatkan omzet bisnis yang dialankan.
“Hidup tanpa berutang rasanya mustahil”, kata-kata ini kerap kali keluar dari mulut pebisnis. Apakah Anda setuju dengan perkataan tersebut? Yang pasti, utang itu adalah sesuatu yang mesti diselesaikan, karena akan menyulitkan jika tidak melunasinya tepat waktu.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang