Novelis kondang Tere Liye menyatakan protes keras terhadap penerapan kebijakan pungutan pajak terhadap profesi penulis oleh pemerintah. Bahkan ia meminta penerbit Gramedia dan Republika untuk menghentikan peredaran seluruh buku karyanya sebagai wujud protes.
Pernyataan ini ia ungkapkan dalam akun media sosial Facebook miliknya.
Berikut ini kutipan protes Tere Liye:
Per 31 Juli 2017, berdasarkan permintaan kami, GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA dan REPUBLIKA Penerbit, efektif menghentikan menerbitkan seluruh buku Tere Liye.
28 judul tidak akan dicetak ulang lagi, dan buku-buku di toko dibiarkan habis secara alamiah. Diperkirakan per 31 Desember 2017, buku-buku Tere Liye tidak akan ada lagi di toko. Keputusan ini kami ambil mengingat tidak-adilnya perlakuan pajak kepada profesi penulis. Dan tidak pedulinya pemerintahan sekarang menanggapi kasus ini.
Insya Allah, buku-buku baru atau tulisan-tulisan terbaru Tere Liye akan kami posting lewat media sosial page ini secara gratis, dan atau akses lainnya yang memungkinkan pembaca bisa menikmatinya tanpa harus berurusan dengan ketidakadilan pajak. Kami akan tetap aktif dalam berbagai acara literasi, page facebook ini juga akan terus dijalankan seperti biasa.
Salam literasi buat semua.
Mari terus menulis bahkan jika hanya bisa ditulis di atas daun-daun sekali pun :)
*TERE LIYE
Sayangnya, ia tidak menjelaskan lebih detail seperti apa ketidak adilan pajak yang ia maksud. Suara.com telah mencoba menghubungi manajemen Tere Liye melalui nomer ponsel yang ada dalam akun Facebooknya pada Rabu (6/9/2017). Namun permintaan wawancara Suara.com mendapat penolakan.
Baca Juga: Petugas Pajak Ini Catat Rekor Dunia, Bawa Gelas Bir Terbanyak
Tag
Berita Terkait
-
Penerimaan Pajak Baru 53 persen, Sri Mulyani Tetap Optimistis
-
Hingga Agustus, Penerimaan Pajak Baru 53 Persen
-
Honda Jazz Maia Hilang, Dhani: Ditjen Pajak Mirip Lambe Turah
-
Kejar Target Pajak, Sri Mulyani Janji Tak Akan Timbulkan Tekanan
-
Pajak Penghasilan Final untuk UMKM Bakal Turun Jadi 0,25 Persen
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani