Suara.com - Perusahaan start up online-to-offline atau O2O, PT Kioson Komersial Indonesia berencana melakukan penawaran umum perdana saham perdananya pada 3 Oktober 2017.
Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 150 juta saham atau setara 23,07 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.
Direktur Utama Kioson Jasin Halim mengatakan saham perseroan yang ditawarkan sebanyak 150 juta tersebut setara dengan 23,07 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
"Saham yang ditawarkan seharga Rp280-Rp300 per saham. Kami berharap dari IPO ini kami bisa mendapatkan dana segar sebesar Rp42 sampai Rp45 miliar," kata Jasin di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (7/9/2017).
Selain itu, lanjut Jasin, Kioson juga berencana menerbitkan 150 juta Waran Seri I yang terdiri dari saham baru Kioson atau sekitar 30 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh untuk diberikan kepada para pemegang saham sebagai intensif secara gratis.
"Kami berharap IPO ini nantinya bisa berjalan dengan baik dan perseroan dapat mengalami kemajuan ke depannya," katanya.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 April 2017, Kioson memiliki omzet mencapai Rp25,9 miliar dengan total aset Rp44,77 miliar atau meningkat sebesar 25,59 persen dibandingkan posisi di akhir 2016.
Jasin mengatakan, 75,76 persen dana IPO ini akan digunakan untuk mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi. Sedangkan, sisanya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perseroan.
"Akuisisi ini akan memperkuat struktur dan menambah portofolio perseroan, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan Perseroan," katanya.
Baca Juga: Kioson, Start Up Pertama yang Melantai di Bursa Saham
Lebih lanjut Jasin mengungkapkan, pasca IPO, perseroan menargetkan ekspansi mitra kios meningkat 100 persen di 2017.
"Sekarang ini kami memiliki 17 ribu mitra kios. Setidaknya bisa menjadi 30 ribu mitra kios hingga akhir tahun ini," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kioson, Start Up Pertama yang Melantai di Bursa Saham
-
Rini Soemarno Ingin Holding BUMN Tambang Caplok Saham Freeport
-
Pengamat: Saatnya 2021 Merah Putih Berkibar di Tambang Freeport
-
Bahas Divestasi, Komisi VII DPR Bakal Panggil Jonan dan Freeport
-
Freeport Tegaskan Setuju Ubah Kontrak Karya Menjadi IUPK
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok