Wakil Ketua DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon kecewa atas pencabutan moratorium reklamasi teluk Jakarta oleh pemerintah. Kata dia, mestinya pemerintah menunggu pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Ini menunjukan inkonsistensi kita dalam membuat kebijakan. Selera penguasa tergantung pada situasi bukan kepentingan yang lebih besar," kata Fadli di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Fadli mengatakan, pemerintah perlu melihat kebijakan Anies-Sandi terkait reklamasi.
"Saya kira kita semua mendukung pembangunan. Siapa yang tidak mendukung pembangunan. Tetapi persoalannya pembangunan untuk siapa dan siapa yang diuntungkan," ujar Fadli.
Jangan sampai pembangunan ada di mana-mana tapi hanya memberi keuntungan terhadap kelompok itu-itu saja. Sementara publik mayoritas justru dirugikan oleh pembangunan.
Kehidupan nelayan dan masyarakat di sekitar reklamasi di teluk Jakarta harus diperhatikan, teruma terkait lingkungan hidup.
"Menurut saya kebijakan moratorium itu sudah tepat. Harus kita lihat dulu semuanya. Dikaji lagi dari sisi Amdal, dari sisi ekonominya dan dari banyak sisi lainnya," tutur Fadli.
Jangan sampai kebijakan reklamasi berubah-ubah setelah Anies-Sandi resmi menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Sebab, sejak awal pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKS komitmen menolak reklamasi.
Baca Juga: Luhut Pastikan Reklamasi Teluk Jakarta Dilanjutkan
"Jadi jangan berubah-rubah. Sebab sekarang ini sangat mudah sekali untuk berubah-rubah. Jadi seperti sangat kental sekali dengan nuansa politisnya. Politisi tu bisa memiliki keberpihakan terhadap pihak-pihak tertentu," kata Fadli.
"Itu kan janji Anies-Sandi. Menurut saya kalau berjanji harus ditepati," ujar Fadli menambahkan.
Berita Terkait
-
Gerindra Tak Khawatir Jenderal Gatot Bakal Saingi Pamor Prabowo
-
Luhut Resmi Cabut Moratorium Proyek Reklamasi Teluk Jakarta
-
Fadli Zon Nilai Manuver Gatot Nurmantyo Masih Wajar
-
Fadli Zon Berharap DPR Libatkan HTI di Pembahasan Perppu Ormas
-
Jawab Jokowi, Fadli Zon: Penurunan Daya Beli Bukan Isu Politik
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral
-
Revitalisasi Terminal 1C Rampung, Kapasitas Bandara Soetta Bertambah 96 Juta Orang
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
8 Ide Usaha Modal Rp 500 Ribu Paling Kreatif untuk Pemula dan Pelajar
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
-
Asabri Perluas Layanan Klaim Dana Pensiun Jadi 1.900 Titik
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang
-
Tak Merasa Tersaingi, Bos Pertamina Justru Buka Peluang Kerja Sama BBM Bobibos