Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengakui sampai saat ini, pembiayaan mikro perumahan (PMP) untuk rumah swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (NBR), khususnya pekerja informal berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income) masih belum tersentuh.
"Ya, programnya belum ada yang terserap karena baru proses identifikasi terhadap komunitas," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti menjawab pers di sela pembukaan Pameran Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2017 di Jakarta, Senin (6/11/2017).
Menurut Lana, program PMP itu sendiri baru diluncurkan pada akhir Agustus 2017 dan diperlukan dukungan dari pihak terkait agar bisa terlaksana dengan baik.
Lana mengatakan, pihaknya baru dalam proses identifikasi para MBR informal melalui komunitas sehingga sektor ini memang memerlukan perlakuan khusus karena mereka ini tidak bisa mengambil Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang selama ini berjalan.
"Jadi, kita juga sedang membuat skim kerja sama dengan Bank BRI, Bank DKI dan Pegadaian untuk kredit mikro. Nah kredit mikronya lebih pendek tenornya dari lima tahun, uangnya lebih sedikit dari Rp50 juta. Nah itu yang harus kita dorong," katanya.
Melalui komunitas di daerah, katanya, maka diharapkan mereka bisa difasilitasi oleh pemda dan tentu perbangkan setempat.
"Ada beberapa daerah yang sudah siap, misalnya Banyuwangi, Maluku Utara, mereka sudah temukan komunitas. Selanjutnya, kita akan bicara dengan Pemda setempat agar mereka juga difasillitasi oleh Pemda, misalnya prasarana dan utilitasnya (PSU)," katanya.
Dengan demikian, tegasnya, masih diperlukan waktu untuk menyambungkan komunitas itu dengan berbagai bantuan pembiayaan.
Baca Juga: Ini Sanksi dari Kementerian PUPR pada PT Waskita Karya
Apakah tahun depan sudah ada MBR informal peroleh KPR? Lana berharap tahun depan sudah bisa jalan.
"Memang kesulitannya kalau pembiayaan perumahan adalah koordinasi dengan pihak terkait karena hal ini sama sekali berbeda dengan progam PUPR yang nota bene dalam satu kendali atau komando," katanya.
Menyinggun realisasi program satu juta rumah untuk MBR, Lana menguraikan, sampai saat ini untuk Rumah MBR terealisasi rumah MBR 563.178, sedangkan untuk non MBR 123.516-686.694.
"Meski kurang satu atau dua bulan lagi tahun ini, kita berharap bisa mendekati sampai satu juta," katanya.
Kondisisnya secara umum saat ini, kata Lana dalah masih ada rumah-rumah yang masih dalam penyelesaian pembangunan dan masih ada yang menunggu akad.
"Karena kan dana FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) juga baru turun sekarang. Jadi mudah-mudahan dalam dua bulan ini dapat terkejar," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Menteri PUPR Cek Pembangunan Tol Pemalang-Batang
-
Kementerian PUPR Bangun Ruang Terbuka Hijau Baru di Kota Makassar
-
Kementerian PUPR Tingkatkan Layanan Sanitasi di Palembang
-
"Padat Karya" Kementerian PUPR 2018 Akan Serap 263.646 Pekerja
-
Kontraktor Indonesia Didorong Jadi Investor Proyek Infrastruktur
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025