Suara.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara menekankan pentingnya membuat terobosan skema perencanaan keuangan ketika terjadi bencana alam dan pemulihan pascabencana.
“Masalah utamanya saat ini adalah bagaimana mengalokasikan budget untuk pembangunan daerah pasca bencana. Pembangunan pasca bencana memerlukan pembiayaan yang berbeda dengan bantuan pada saat terjadinya bencana,” kata Suahasil, Kamis (7/12/2017).
Suahasi mengatakan persoalan penanganan pascabencana tidak hanya dialami pemerintah daerah, melainkan juga pemerintah pusat.
Untuk tingkat masyarakat, walaupun beberapa perusahaan asuransi telah membayar ganti rugi atas kerusakan akibat bencana alam, namun saat ini dirasakan jumlah perusahaan asuransi masih belum memadai.
“Masyarakat dapat mengasuransikan aset-asetnya. Tapi saya pikir salah satu masalahnya adalah kita butuh lebih banyak lagi perusahaan asuransi yang bersedia menyediakan jasa pertanggungan atas bencana alam yang terjadi,” ujarnya.
Menurut Suahasil permasalahan menjadi lebih pelik ketika membahas skema keuangan untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas sosial lainnya seperti pendidikan dan kesehatan paska bencana alam. Salah satu masalah mendasar adalah skema APBN saat ini tidak memadai untuk mengantisipasi alokasi untuk pembangunan pasca terjadinya bencana alam.
“Skema yang ada saat ini lebih pada alokasi untuk pembangunan infrastruktur 3-5 tahun ke depan, pembangunan kesehatan dan pendidikan,” kata Suahasil.
Tag
Berita Terkait
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun