Suara.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BBJB) membukukan laba bersih tahun 2017 sebesar Rp1,6 triliun. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan 1,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan di Jakarta, Kamis (15/2/2018) mengemukakan pencapaian tersebut didorong oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar 12 persen secara tahunan (year on year) dengan nilai sebesar Rp70,7 triliun.
"Sementara tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) turun menjadi sebesar 1,51 persen," paparnya.
Ia mengemukakan bahwa kontribusi terbesar dari pertumbuhan kredit masih berasal dari segmen kredit konsumer dengan pertumbuhan sebesar 6,5 persen (yoy), yang merupakan pilar pertama bisnis kredit perseroan. Salah satu pendorong pertumbuhan kredit konsumer itu yaitu meningkatnya pertumbuhan kredit pensiunan yang naik menjadi Rp10,1 triliun.
Ia menambahkan total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp81 triliun, tumbuh sebesar 11,2 persen (yoy). Selain itu fee based income juga mengalami kenaikan sebesar 24,5 persen (yoy). Sementara total aset Bank BJB pada 2017 tumbuh menjadi sebesar Rp108,4 triliun atau tumbuh 13,1 persen (yoy).
"Kinerja keuangan perseroan yang positif itu berdampak positif pada kinerja saham perseroan dengan kode perdagangan BJBR yang masuk ke dalam perhitungan indeks LQ-45," katanya.
Ahmad Irfan mengatakan upaya-upaya yang dilakukan Bank BJB dalam mempertahankan kinerja yakni dengan melakukan inovasi dan pengembangan produk guna mempermudah layanan kepada nasabah, salah satunya adalah T-Samsat BJB.
"T-Samsat BJB adalah layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang bisa dilakukan melalui sistem cicil atau angsur. Pembayaran ini nantinya di debet secara otomatis dari rekening nasabah Bank BJB," paparnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Emiten Tambang ARCI Berbalik Untung di Kuartal III-2025, Raup Laba Bersih USD 71 Juta
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi