Suara.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk mengantongi laba bersih konsolidasi Rp3,0 triliun sepanjang 2017, atau naik 43 persen (tahun ke tahun/yoy) dibanding 2016, kata Direktur Utama CIMB Niaga Tigor M. Siahaan.
Tigor di Jakarta, Senin (26/2/2018), mengatakan pertumbuhan laba karena pendapatan bunga bersih yang tumbuh 2,6 persen menjadi Rp12,4 triliun, dan pendapatan non bunga sebesar 18,8 persen menjadi Rp3,4 triliun.
Laba juga menggemuk karena CIMB Niaga menurunkan biaya pencadangan sebesar 18 persen (yoy) karana perbaikan kualitas kredit.
"Lingkungan ekonomi 2017 sebenarnya menantang. Pendapatan operasional naik 5,6 persen (yoy) sementara biaya dapat ditekan dan hanya naik sebesar 2,1 persen (yoy)," ujarnya.
Total aset CIMB Niaga mencapai Rp266,3 triliun per 31 Desember 2017, atau naik 10,2 persen (yoy). Tigor mengklaim CIMB Niaga berhasil mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.
"Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 2,8 persen (yoy) mencapai Rp185,1 triliun per 31 Desember 2017. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat sebesar Rp48,6 triliun, dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah mencapai Rp35,0 triliun," ujar dia.
Dari portofolio kredit itu, "wholesale banking" atau kredit segmen menengah ke atas menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit korporasi sebesar Rp69,6 triliun, dan kredit komersial sebesar Rp31,9 triliun.
"Selain itu, strategi yang kami ambil, yakni fokus pada kredit pemilikan rumah maupun sektor UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 12, persen dan 10,7 persen (yoy). Adapun kredit korporasi tumbuh 7,7 persen (yoy)," kata Tigor.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp189,3 triliun per 31 Desember 2017, didorong oleh pertumbuhan dana murah sebesar 8,4 persen (yoy), sekaligus menghasilkan kenaikan rasio CASA CIMB Niaga menjadi 52,6 persen.
Baca Juga: BTN Berambisi Lampaui Bank CIMB Niaga di Akhir 2017
Di segmen perbankan syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga mencapai Rp16,7 triliun atau naik 63,5 persen (yoy) dengan DPK sebesar Rp19,9 triliun atau naik 87,3 persen (yoy). Bisnis syariah berkontribusi sebesar 8,7 persen terhadap total pembiayaan CIMB Niaga, meningkat dari 5,6 persen pada tahun sebelumnya.
Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 18,6 persen per 31 Desember 2017, meningkat 64 basis poin dibanding 2016. (Antara)
Berita Terkait
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025
-
Bank Jago Torehkan Laba Bersih Rp 199 Miliar di Kuartal III-2025, Melesat 132 Persen
-
Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
Padahal Labanya Melonjak 44 Persen, Tapi Saham Perusahaan Haji Isam JARR Melempem
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025
-
Asabri Beri Kesempatan Gen Z Berkarir di Industri Dapen Lewat Program Magang Nasional
-
Menavigasi Revolusi Kendaraan Listrik ASEAN: Peran VinFast di Pasar Global Baru
-
Genjot Pemanfaatan EBT, RI Targetkan 60 Persen Listrik dari Sumber Terbarukan
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini