Suara.com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) memproyeksikan total pungutan ekspor produk sawit dan turunannya mencapai Rp13 triliun, atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan yakni sebesar Rp10,9 triliun.
Direktur Penyaluran Dana BPDP Kelapa Sawit Edi Wibowo dalam jumpa pers mengatakan bahwa penetapan target pungutan ekspor produk sawit dan turunannya yang sebesar Rp10,9 triliun tersebut berdasarkan kondisi pada awal 2017. Namun, pada akhirnya, sepanjang 2017 total pungutan mencapai Rp14,2 triliun.
"Dengan kondisi agak mirip dengan tahun 2017, kami asumsikan tahun 2018 kurang lebih sekitar Rp13 triliun. Sementara target terkumpul dana sebesar Ro10,9 triliun," kata Edi, di Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Edi menjelaskan, selama 2017, komposisi ekspor produk kelapa sawit yang diekspor adalah sebanyak 75 persen merupakan produk turunan dan sisanya sebanyak 25 persen merupakan "crude palm oil" (CPO). Sementara pada 2018, pada periode Januar-Februari, total ekspor tercatat sebanyak 6,5 juta ton.
"Untuk Januari pungutan sebesar Rp1,1 triliun, dan pada Februari sebanyak Rp1 triliun," tutur Edi.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit merupakan Badan Layanan Umum (BLU) yang dibentuk oleh pemerintah untuk menghimpun, menyimpan, dan menyalurkan dana sawit. Pernghimpunan dana bersumber dari pelaku usaha perkebunan kelapa sawit, dana lembaga pembiayaan, dana masyarakat, dan dana lain yang sah.
Pembentukan BPDP-KS merupakan salah satu upaya pemerintahe untuk mengembangkan sektor sawit nasional secara berkelanjutan yang pada 2015 mengalami masa sulit akibat penurunan harga CPO yang cukup tajam.
Beberapa program penyaluran dana BPDP-KS saat ini antara lain adalah program peremajaan sawit rakyat, penyaluran biodiesel, pelatihan dan pengembangan petani, dukungan fasilitas dan infrastruktur, riset dan pengembangan, dan promosi serta advokasi. (Antara)
Berita Terkait
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Emiten Kelapa Sawit MKTR Raup Laba Bersih Rp 36,78 Miliar di Kuartal III-2025
-
Dari Duren Sawit ke Padalarang: Polda Metro Ungkap Penyelundupan Pakaian Bekas Impor 207 Ballpress!
-
Skandal Sawit Rp45,9 Triliun: DJP Ungkap Kecurangan Ekspor
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun