Suara.com - Presiden Joko Widodo bersama 19 delegasi Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) membahas pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Direktur AIIB dari Australia Christopher Legg menilai pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang besar di bidang infrastruktur.
"Ini kesempatan bagi kami bertemu dengan presiden, kami melakukan banyak diskusi. Komitmen yang besar dari pemerintah dalam membangun infrastruktur," ujar Christopher seusai bertemu Jokowi di Istana Kepribadian Bogor, Jawa Barat, Senin (12/3/2018).
Sejauh ini baru tiga proyek Indonesia yang melibatkan AIIB. Hal ini dikarenakan AIIB baru berdiri tahun 2016.
"Saya memprediksi ke depannya keteribatan kami semakin besar. Dalam beberapa tahun mendatang, dengan proyeksi antara Rp4 miliar," katanya.
Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan 70 negara menjadi anggota AIIB. Ia menyebut Indonesia termasuk pemegang saham terbesar ke-10 di sana.
"Director AIIB melakukan kunjungan ke Indonesia terutama bertemu dengan pak Presiden dan para menteri terkait. Sekaligus melihat proyek-proyek yang telah diinisiasi dan dibiayai oleh AIIB," katanya.
Proyek infrastruktur pertama di Indonesia yang mendapat pinjaman dana dari AIIB adalah proyek National Slum Up-grading Program (NSUP) atau Program Kota Tanpa Kumuh (Program Kotaku).
"Ini mereka memasukkan dana sebesar 216 juta dolar Amerika Serikat. Co finance dengan lembaga multilateral lain," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Jokowi Cerita MRT Jakarta ke Bos Bank Infrastruktur Asia
Pada pada tahun 2017 lalu ada dua proyek yang mendapat pinjaman. Pertama sebesar 100 juta dolar AS dan 125 juta dolar AS.
"Untuk Regional Infrastructure Development Fund dan yang kedua DAM operation and rehabilitation safety inprovement. Ini untuk perbaikan," kata dia.
Berita Terkait
- 
            
              Dukung Indonesia Gelar MotoGP, Bos Ducati: Secepat Mungkin
 - 
            
              JK: Ahh, Biar yang Muda-Muda Sajalah Jadi Calon Presiden
 - 
            
              Gaji Jokowi Naik Jadi Rp533 Juta per Bulan? Sri Mulyani: Hoaks
 - 
            
              Istana Benarkan Sejumlah Tokoh Rapat Cari Cawapres untuk Jokowi
 - 
            
              Kabar Jadi Ketua Tim Seleksi Cawapres, Mensesneg: Tanya Presiden
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025