Suara.com - PT Pegadaian (Persero) diusianya ke 117 mulai melakukan transformasi perusahaan dalam upaya menjadi financial company dan rencananya akan melantai di bursa pada 2020, melalui strategi G-5Star Generation, ditandai dengan peluncuran Pegadaian Digital Service (PDS) untuk memperbesar target pasarnya hingga ke generasi milenial.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso mengatakan transformasi perusahaan saat ini sudah memasuki tahap dreaming untuk menjadi financial company, setelah melalui tahapan diagnosis. "Dan kami sedang menyiapkan semua prosesnya (4D), dari mulai squad organization dan project management, selanjutnya masuk ke tahapan design dan delivere sehingga dapat melantai di bursa pada 2020,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (2/4/2018).
Dalam rangkaian puncak acara HUT ke 117 Pegadaian meluncurkan PDS dan menggelar aksi sosial Zumba Peduli yang disumbangkan berdasarkan banyaknya kalori yang dihasilkan dari 6000 peserta dengan total nilai Rp2,7 miliar, dan hasilnya disumbangkan untuk 59 wilayah di Indonesia. Termasuk untuk membangun sekolah bagi anak-anak pemulung di Bantar Gebang senilai Rp500 juta. “Kami juga melakukan program Pegadaian Bersih-bersih, dari mulai Bersih2 Administrasi, Bersih2 Hati, dan Bersih2 Lingkungan sebagai bentuk kepedulian sosial Pegadaian,” tambahnya.
Sunarso yang baru sekitar 5 bulan memimpin Pegadaian menjelaskan bahwa goal-nya menciptakan values company dengan strategi G-5Star Generation yang merupakan program transformasi yang mulai dilakukan di perusahaan. Dengan 5G’s ini perseroan akan menumbuhkan bisnis yang ada sekarang (Grow Core), menangkap peluang baru (Grab New), mengembangkan talent internal (Groom Talent), menciptakan teknologi generasi terkini (Gen-Z Tech) dan membangun budaya yang kuat (Great Culture).
Menurut Sunarso, investasi Pegadaian pada tahun ini cukup agresif dengan Capex Rp1,2 triliun. "Kami akan lari jarak jauh, oleh sebab itu Capex yang kami sediakan cukup besar karena kami akan going global. Dari mulai mengoperasionalkan Pegadaian Digital Services, dan agresif mengajak kerjasama agen serta memperluas produk layanan. Akhirnya Pegadaian akan memiliki jasa gadai, fidusia dan fintech (financial company)."
Dengan strategi G-5Star Generation, Sunarso optimis, jumlah nasabah yang berusia produktif akan terus meningkat. Karena saat ini saja sekitar 68% nasabah Pegadaian rata-rata usianya di bawah 45 tahun, sehingga perseroan akan terus melakukan peningkatan kualitas layanan digital dan memperbanyak jaringan agen, serta gadai tanah syariah, dan layanan berbasis financial technology.
Direktur Produk Haryanto Widodo menjelaskan untuk memperluas agen pergadaian caranya dengan menggandeng badan usaha yang sudah melakukan kerjasama dengan Pegadaian dan didukung dengan penggunaan teknologi informasi.
Dia menambahkan Pegadaian akan terus mendigitalisasi business process, meningkatkan kenyamanan layanan di outlet, revitalisasi gudang & logistik, serta pelayanan prima kepada nasabah. Selain itu juga menambah produk baru, gadai tanpa bunga yang besaran pinjaman maksimal Rp500.000 dengan tenor dua bulan dan ditargetkan satu juta nasabah.
Sunarso menjelaskan, Pegadaian Digital Service (PDS) merupakan layanan digital dari Pegadaian dalam bentuk aplikasi yang berbasis web dan mobile. PDS akan melayani nasabah dan calon nasabah yang ingin mendapatkan informasi produk-produk Pegadaian.
Keunggulan dari PDS ini adalah dari segi kecepatannya nasabah mendapatkan pelayanan setara dengan yang diberikan oleh pelayanan di outlet Pegadaian konvensional. “Nantinya nasabah Pegadaian cukup meluangkan beberapa menit saja untuk mengisi informasi di PDS dan mereka bisa melakukan pengajuan gadai atau pengajuan kredit mikro, sesuai dengan kebutuhan nasabah, “ tambahnya.
Selain itu PDS juga melayani nasabah yang ingin membuka tabungan emas, membayar angsuran, melakukan top-up tabungan emas, hingga melayani masyarakat yang ingin bergabung menjadi agen Pegadaian. Diharapkan kehadiran PDS semakin menguatkan minat generasi milenial untuk bisa lebih dekat dengan produk-produk Pegadaian.
Target Pendapatan Tahun 2018 Naik 19 Persen
Sunarso menjelaskan, tahun ini perseroan menargetkan 11,5 juta nasabah dan OSL sebesar Rp45,4 triliun dan pendapatan usaha Rp12,5 triliun, meningkat sekitar 19% persen dibandingkan pendapatan tahun lalu Rp10,5 triliun. "Performa keuangan p erusahaan tahun 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan t 5,4 persen,” ujarnya.
Menurut Sunarso, pada saat yang bersamaan Pegadaian menargetkan laba bersih pada 2018 sebesar Rp2,7 triliun, melonjak 7,14 persen dari tahun lalu yang diperkirakan mencapai Rp2,52 triliun.
Di sisi lain, Pegadaian sebagai BUMN harus memenuhi aspirasi pemegang saham (pemerintah) untuk selalu meningkatkan perannya dalam inklusi keuangan yang diukur dengan banyaknya jumlah nasabah yang dapat dilayani perseroan. Pegadaian pada 2017 memberikan kontribusi kepada pemegang saham berupa dividen sebsar Rp1,02 triliun dan setoran pajak sebesar Rp1,6 triliun.
Sunarso menjelaskan untuk kebutuhan pendanaan sepanjang tahun ini, Perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap II dengan nilai total emisi Rp3,5 triliun yang akan digunakan untuk keperluan refinancing obligasi, modal kerja dan pelunasan SUP yang jatuh tempo, serta mengejar target OSL periode 2018.
Selain itu juga menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp500 miliar yang digunakan untuk restrukturisasi pinjaman dalam rangka perbaikan cost of fund pinjaman syariah.
Berita Terkait
-
Citi Indonesia Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun pada Triwulan III 2025, Apa Pendorongnya?
-
Tembus 2 Juta Pengguna, Tring! by Pegadaian Bukti Komitmen Digitalisasi Emas dan Inklusi Finansial
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Emiten Kelapa Sawit MKTR Raup Laba Bersih Rp 36,78 Miliar di Kuartal III-2025
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025