Suara.com - Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang memadai berkontribusi pada peningkatan daya saing infrastruktur Indonesia yang semula dari posisi 78 pada tahun 2012 – 2013, dalam kurun lima tahun berikutnya, 2017 – 2018, telah berada pada urutan 52 (dari 137 negara).
Hal tersebut menyebabkan Indonesia masuk ke dalam daftar “Layak Investasi” di pasar global. Infrastruktur yang semakin kompetitif merupakan kunci utama dalam menarik investasi ke Indonesia.
"Untuk itu, program infrastuktur PUPR dituangkan ke dalam Renstra Kementerian PUPR 2015-2019," ujar Basuki saat membuka Konferensi Regional Teknik Jalan ke-14, dengan tema “Jalan, Mobilitas, Keberlanjutan", di Hotel Grand Mercure Ancol, Selasa (17/4/2018).
Basuki mengatakan target pembangunan yang ingin dicapai ialah pembangunan 2.650 km jalan baru, 1.000 km jalan tol, 29,86 km jembatan baru, 65 waduk, 1 juta hektar jaringan irigasi baru, 3 juta hektar rehabilitasi jaringan irigasi, 100% akses air minum dan sanitasi layak, 0 persen kawasan permukiman kumuh di perkotaan, serta program sejuta rumah yang layak huni dan terjangkau.
Dalam RPJMN 2015 – 2019, kebutuhan program penyelenggaraan jalan Rp278 triliun. Sebagai dampak penambahan jalan nasional, kebutuhan investasi di sektor jalan cenderung meningkat.
Namun, target ini tidak sejalan dengan alokasi APBN yang tersedia. Terdapat backlog pada anggaran Ditjen Bina Marga yang diperkirakan mencapai Rp. 54,9 Triliun hingga tahun 2019.
Dijelaskan Basuki, ada pun tantangan yang dihadapi dalam melakukan pembangunan infrastruktur dasar di Indonesia antara lain pertama disparitas antar-wilayah, terutama antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Kedua, daya saing nasional yang masih harus terus didorong, yang salah satunya melalui peningkatan konektivitas," katanya.
Ketiga yaitu tingkat urbanisasi yang tinggi yaitu sebesar 53% penduduk tinggal pada kawasan perkotaan.
"Dan yang Pemanfaatan sumber daya yang belum optimal dalam mendukung kedaulatan pangan dan energi," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Stop Buang Uang! Rahasia BRIN Perpanjang Umur Infrastruktur Pakai Ekstrak Kulit Buah dan Daun Teh
-
Pembangunan Jembatan Asthara Skyfront City Dimulai, Hubungkan Dua Wilayah Tangerang
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Media Asing Sebut IKN Terancam Jadi Kota Hantu, Ini Jawaban Tegas Kepala Otorita
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025