Suara.com - Bakrie Group melalui anak perusahaannya, PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) dan PT. Bakrie Building Industries (BBI), menyatakan siap mendukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam "Program Satu Juta Rumah". Teknologi Prefab yang dimiliki Bakrie Group tersebut diharapkan mampu mempercepat proses pembangunan, sehingga target satu juta dapat lebih cepat tercapai.
Demikian disampaikan Perwakilan Bakrie Group, yang juga Direktur Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), Amri Aswono Putro, saat audiensi dengan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Tampak hadir pula dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Lukman Hakim, Direktur Rumah Susun, Kuswardono, dan Direktur Rumah Khusus, Christ Robert P. Marbun.
“Kami (Bakrie Group) sangat mendukung Program Satu Juta Rumah yang dilaksanakan oleh pemerintah. Saat ini kami mempresentasikan sejumlah teknologi yang dikembangkan oleh anak perusahaan Bakrie Group kepada Direktorat Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR untuk penjajakan kerja sama pembangunan rumah ke depan,” ujar Amri.
Ia menambahkan, pihaknya menawarkan teknologi pembangunan perumahan yang diharapkan dapat mempercepat pembangunan rumah di Indonesia, yakni Prefab. Teknologi ini terbagi menjadi empat kategori, yakni S Series, yang dapat digunakan untuk pembangunan di daerah perkebunan dan remote area, E Series yang dapat digunakan untuk pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun dan rumah-rumah subsidi pemerintah, I Series untuk rumah bertingkat, serta Risha Bakroe yang sedang dalam tahap pengembangan lebih lanjut.
“Kami ingin menjajaki kerja sama dengan Kementerian PUPR dalam pembangunan rumah prefab dan rumah susun dalam rangka mewujudkan program Satu Juta Rumah,” tandasnya.
Bakrie Group, imbuhnya, juga sudah mengadakan pertemuan dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman (Puslitbangkim) Kementerian PUPR untuk mengetahui sejauh mana kekuatan teknologi yang saat ini dimiliki oleh Bakrie Group tersebut. Selain itu, pihaknya juga tengah mendesain rumah susun dan membangun sejumlah rumah contoh yang dapat digunakan oleh pemerintah guna membangun rumah dengan waktu yang lebih cepat dan ramah lingkungan.
Selain landed house, Bakrie Group juga akan mengimplementasikan pembangunan rumah susun. Bakrie sudah membicarakannya dengan Direktorat Perencanaan Teknik Rumah Susun dan akan segera mengajukan finalisasi desain rumah susun pada Juni 2018.
Rencananya, rumah susun akan menggunakan konstruksi rangka baja.
“Mudah-mudahan mulai Juni 2018, Bakrie Group sudah bisa berpartisipasi dalam pembangunan sejuta rumah, yakni landed house,” katanya.
Sementara itu, Khalawi Abdul Hamid menyatakan, menyambut baik dukungan Bakrie Group dalam mewujudkan program Satu Juta Rumah. Pasalnya, pemerintah tentu membutuhlkan bantuan dari sektor swasta guna menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.
“Dukungan dari Bakrie Group terhadap Program Satu Juta Rumah ini sangat diperlukan. Teknologi ini harus difasilitasi, karena merupakan karya anak bangsa," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Khalawi juga menyampaikan pesan bahwa peran sektor swasta serta dukungan teknologi terhadap Program Satu Juta Rumah harus terus ditingkatkan. Adanya kebutuhan rumah yang terus meningkat harus diimbangi dengan pembangunan rumah yang cepat, tepat serta terjangkau oleh masyarakat.
“Pembangunan rumah ini harus menyentuh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sebab mereka masih membutuhkan hunian yang layak huni,” katanya.
Berita Terkait
-
BRI Dukung Pemerintah Wujudkan Rumah Layak Bagi Rakyat Lewat KPR Subsidi
-
Kementerian PKP Usulkan Anggaran Rp49,85 Triliun untuk Wujudkan Rumah Layak Huni pada 2026
-
Perusahaan Bakrie Diduga Sedot Migas di Pulau Pagerungan Kecil Sumenep, API: Hentikan Ketamakan Ini!
-
Syarat Mengajukan Rumah Subsidi Pemerintah, Luasnya Hanya 14 Meter?
-
Standar Rumah Layak Menurut SDGs, Layakkah Rumah Subsidi 14 m2 Dihuni Manusia?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda