Suara.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Sumatera bagian utara menyatakan bohong kalau ada yang mengatakan minyak dan gas Indonesia telah dikuasai asing.
Kepala Departemen Humas SKK Migas Haryanto Syafri, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (18/4/2018), mengatakan dalam "Production Sharing Contract" migas itu, Indonesia mendapatkan bagi hasil sebesar 85 persen untuk produksi minyak bumi dan 70 persen untuk produksi gas bumi.
"Bohong ketika ada yang menyatakan bahwa negara dikuasai asing," ujarnya, di hadapan mahasiswa yang mengikuti Kuliah Tamu di auditorium Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang itu pula.
Syafri menegaskan hal itu saat menjelaskan ruang lingkup kegiatan usaha hulu migas, dan kaitannya dengan kebutuhan migas nasional dalam Kuliah Tamu bertema "Pengenalan Industri Hulu Migas Dalam Pembangunan Nasional".
Mahasiswa yang mendengar penjelasan Syafri pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Mereka terlihat serius mengikuti kegiatan itu lantaran Natuna dan Kepulauan Anambas merupakan daerah penghasil migas.
"Informasi ini penting diketahui mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa agar tidak salah, karena selama ini cukup banyak informasi yang salah terkait penguasaan migas di Indonesia. Dari kontrak itu, jelas bahwa negara masih diuntungkan," katanya dalam kegiatan yang diselenggarakan Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMRAH itu lagi.
Kuliah Tamu itu bertambah menarik lantaran dihadiri perwakilan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Perwakilan KKKS yang hadir seperti dari PT Medco E&P Natuna, Premier Oil Natuna Sea BV, Star Energy, dan Conrad Petroleum-West Natuna Exploration Ltd.
Ketua Jurusan Hubungan Internasional FISIP UMRAH Sayed Fauzan Riyadi IMAS mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai ladang ilmu pengetahuan.
Penjelasan narasumber yang berkompeten mampu menjawab berbagai pertanyaan mengenai industri hulu migas.
"Sering kami ditanya dan berdiskusi dengan para mahasiswa, terutama yang berasal dari Anambas dan Natuna tentang keberadaan perusahaan migas, tentang DBH Migas, dan kegiatan CSR," katanya pula.
"Dengan kuliah tamu ini terbagun diskusi dan tanya jawab positif antara mahasiswa dengan pengelola dan pelaku usaha," ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung interaktif dan dinamis itu dihadiri oleh mahasiswa dari lima fakultas.
Partisipasi dan pertanyaan para mahasiswa diselingi dengan pemberian kuis oleh narasumber dan perwakilan KKKS. (Antara)
Berita Terkait
-
Prabowo Disebut Lagi Bersih-bersih Konglomerat Hitam Migas, Mau Rebut Kendali Sumber Daya
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
RI Dinilai Butuh UU Migas Baru untuk Tarik Investor Jangka Panjang
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco
-
Aturan Baru Menkeu Purbaya: Kopdes Merah Putih Jadi Syarat Pencairan Dana Desa
-
Pertama Kalinya di Indonesia, Fitur AI Bisa Analisis Pasar Saham dan Kripto
-
Banjir Ganggu Pasokan BBM di Sumatera, Bahlil: Kita Lagi Putar Otak
-
Banjir Sumatera Dikaitkan dengan Tambang Ilegal, Ini Tanggapan Kementerian ESDM
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Lagi Jumat Petang, Ini Pemicunya