Suara.com - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yodhoyono (SBY) pernah meminta pemerintah untuk menjelaskan kabar serbuan tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Indonesia.
Terkait itu, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri angkat bicara. Ia menjelaskan, total TKA di Indonesia berdasarkan data akhir tahun 2017 sebanyak 85 ribu orang.
"Jumlah tenaga kerja asing di Indonesia, dari berbagai negara itu ada sekitar 85 ribu orang, sampai dengan akhir 2017," ujar Hanif di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).
Sementara, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Hong Kong saja jumlahnya sebanyak 160 ribu. Sedangkan TKI yang bekerja di Malaysia berdasarkan data penerintah lebih dari 2,3 juta orang.
"Apalagi kalau kita gunakan surveinya World Bank yang mencakup semua itu lebih besar lagi, karena semua TKI ada sekitar 9 juta kalau surveinya World Bank," kata Hanif.
Hanif menegaskan, isu Indonesia diserbu TKA tidak benar. Kata dia, TKI yang justru menyerbu sejumlah negara untuk mencari pekerjaan.
"Jadi intinya, kalau terkait dengan masalah ketenagakerjaan asing, masih amat sangat terkendali," kata dia.
Sebelumnya SBY meminta pada pemerintah menjelaskan secara gamblang soal kabar serbuan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Hal ini dinilai perlu dilakukan pemerintah untuk menjawab keresahan masyarakat, terutama mereka yang masih kesulitan mencari pekerjaan.
"Karena ini pemerintahan rakyat, yang berdaulat rakyat, tolong pemerintah menjelaskan dengan gamblang, yang transparan, yang jujur. Sebetulnya berapa sih tenaga kerja asing itu, berapa puluh ribu (yang masuk), atau belasan ribu atau ratusan ribu, kita tidak tahu," ujar SBY dalam siaran pers yang diterima wartawan.
Berita Terkait
-
KPK Periksa Mantan Dirjen Kemenaker Maruli Hasoloan Terkait Kasus RPTKA
-
Pengangguran Naik? BPS Umumkan Data Resmi 5 November, Usai Lonjakan PHK!
-
Upah Buruh Naik Cuma Rp50 Ribu, Tunjangan DPR Ratusan Juta; Said Iqbal Sebut Akal-akalan Pemerintah
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
KPK Tetapkan Eks Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto sebagai Tersangka Baru Kasus Pemerasan Izin TKA
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto