Suara.com - Pemerintah saat ini tengah menggenjot pembangunan infrastruktur yang dilakukan untuk mendongkrak perekonomian di Indonesia. Hanya saja, dampak pembangunan itu sampai saat ini dinilai belum dirasakan oleh masyarakat.
Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis mengatakan, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah tersebut memang belum dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Hal tersebut menurutnya lantaran pembangunan khususnya untuk proyek strategis nasional (PSN) dikuasai oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Pembangunan infrastruktur untuk siapa? (Itu) Kepada perusahaan-perusahaan besar, termasuk BUMN-BUMN. Kita panggil itu program PSN dikuasai oleh BUMN," kata Francis di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Makanya menurut Francis, tak heran jika dampak pembangunan ini tidak bisa dirasakan oleh perusahaan swasta. Pasalnya seluruh proyek digarap oleh BUMN.
Memang, lanjut Francis lagi, perusahaan swasta juga mendapat bagian dari proyek tersebut, namun hanya dengan menjadi sub kontraktor (subkon) dengan pembayaran kontrak yang juga kerap terkendala.
"Para pengusaha-pengusaha kita mengeluh semua. Memang (jadi) subkon-subkon, tapi pembayarannya susah," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, Francis berharap agar seluruh pembangunan infrastruktur tidak lagi dikuasai oleh BUMN. Peran swasta menurutnya harus lebih dilibatkan, agar pembangunan infrastruktur bisa menjadi lebih cepat.
"Agar bisa cepat dirasakan oleh rakyat juga," tandasnya.
Baca Juga: Semua Pendaki Merapi Dievakuasi, 18 Orang Luka dan Trauma
Berita Terkait
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru