Suara.com - Menteri Keuangan (Menteri Keuangan) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa saat ini volatilitas di sektor keuangan global masih relatif tinggi. Meskipun demikian, dalam gejolak ekonomi yang terjadi itu, perekonomian Indonesia masih memiliki fundamental yang kuat.
Hal ini disampaikannya pada saat Konferensi Pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) edisi Mei, di Aula Djuanda Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Menkeu mengungkapkan, perubahan kebijakan di Amerika Serikat (AS) baik di sektor keuangan maupun di bidang perdagangan menjadi penyebab utama gejolak tersebut.
“Kebijakan moneter dari Federal Reserve yang meningkatkan suku bunga yang dianggap sebagai suatu level normal yang baru, maupun kebijakan di bidang perdagangan di Amerika Serikat dan Cina, menimbulkan sentimen eskalasi dari ketegangan hubungan dagang antara Amerika dengan Cina maupun dengan berbagai negara lain,” jelasnya.
Menurutnya, hal itu menimbulkan dampak terhadap berbagai indikator di tingkat global. Dampak pertama, yaitu harga komoditas yang menunjukkan suatu kenaikkan karena risiko geo-politik termasuk perjanjian nuklir AS dengan Iran, maupun kenaikan demand sementara dari sisi supply-nya tertahan. Kedua, terdapat arus modal yang keluar dari banyak negara berkembang dan emerging countries, hal ini dipicu oleh suku bunga US Treasury Bond 10 Tahun yang mencapai angka 3 persen.
Selain itu, dampak lain yang terjadi adalah depresiasi mata uang negara-negara di dunia terhadap dolar AS. Menkeu mencontohkan mata uang Eropa yang mengalami depresiasi 1 persen, kemudian Rusia mengalami 9 persen, Brasil 9 persen, dan Filipina 4 persen.
"Rupiah kita dalam hal ini juga mengalami depresiasi, meskipun dalam tingkat yang lebih rendah yaitu sampai dengan 9 Mei 3,88 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2017. Kalau dibandingkan pada tahun 2017, Rupiah terdepresiasi sekitar 2 persen dari Rp 13.384 ke Rp 13.655 per dolar AS," terangnya.
Meskipun demikian, menurut Menkeu, dalam gejolak tersebut perekonomian Indonesia masih memiliki fundamental yang kuat. Perekonomian Indonesia pada triwulan I tumbuh 5,06 persen, lebih tinggi dibanding kinerja pada triwulan I 2017 sebesar 5,01 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh oleh tiga komponen yang mengalami penguatan, yaitu konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, dan investasi.
“Konsumsi rumah tangga tumbuh dari 5,00 menjadi 5,01, konsumsi pemerintah dari 2,69 pada kuartal I tahun lalu, tahun ini tumbuh menjadi 2,73, serta investasi yang kuartal I tahun lalu tumbuh 4,77 (di) tahun ini menjadi 7,95,” jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Saat Karangan Bunga Bicara: Untaian Doa dan Apresiasi Publik untuk Purbaya
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Bunga Deposito Valas Bank Himbara Naik dan Lemahkan Rupiah, Kemenkeu Buka Suara
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya