Suara.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar 'Pasar Ikan Ramadhan', gerakan memasyarakatkan makan ikan atau gemar makan ikan di halaman gedung Sarinah Thamrin yang ketiga kali.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Berny Achmad Subki menjelaskan, jika pagelaran tersebut merupakan salah satu agenda Menteri Susi Pujiastuti untuk memperkenalkan ikan kepada masyarakat.
"Even seperti ini untuk lebih memasyarakatkan makan ikan. Intinya adalah untuk lebih merangsang dan memberikan motivasi kepada masyarakat Indonesia agar lebih memilih konsumsi ikan,"ujar Berny di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (3/6/2018).
Selain itu, dirinya mengungkapkan, jika angka konsumsi ikan secara nasional saat ini sudah cukup menggembirakan, yaitu berdasarkan data di tahun 2017 mencapai 47,34 kg per kapita.
"Dan pada tahun 2018 kita punya target 50,49 kg per orang per tahun. Jadi, artinya ada pertumbuhan yang cukup signifikan," ucapnya.
Menurutnya, kebijakan Menteri Susi Pudjiastuti untuk lebih juga mengutamakan konsumsi ikan dalam negeri, supaya asupan protein untuk generasi muda itu lebih terjamin.
"Setelah itu kita meningkatkan angka ekspor ikan, begitu," katanya.
Dari pantauan Suara.com, dalam even tersebut berbagai ikan segar dijual, juga gurita, sotong, kepiting, udang dan masih banyak lagi.
"Ada ikan laut ada ikan budidaya. Ada yang seger ada yang olahan munjin yang belum ada ini yang dalam kondisi hidup. Namun, mungkin di tempat lain ada juga yang dalam kondisi hidup," lanjut Berny.
Baca Juga: Menteri Susi Bangun Pasar Ikan Modern di Jakut, Anies: Tak Berbau
Foto: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Pasar Ikan Ramadhan di Jakarta, Minggu (3/6/2018). [Suara.com/Lili Handayani]
Harganya pun dibandrol bermacam-macam. Mulai dari Rp 60.000 per kg untuk ikan bandeng, udang Rp 100 ribu per kg tergantung besar kecil ukuran dan lain sebagainya.
Berny menambahkan, even ini juga digelar di kota-kota yang angka konsumsi ikannya masih rendah.
"Di Jawa Tengah misalnya, di Solo, di Yogyakarta itu angka konsumsi ikan masih di bawah pola pangan harapan (pph)," katnya.
Dresholdnya, jelas dia, hanya mencapai 31,4 kg per kapita.
Tag
Berita Terkait
-
Pengamat: Perlindungan Terhadap Nelayan Jangan Hanya Asuransi
-
Kinerja LPMUKP Melempem, Banyak Nelayan Tersangkut Tengkulak
-
Mau Jadi Cawapres 2019, Susi Jangan Cuma Tenggelamkan Kapal
-
Susi Pudjiastuti Curhat Enaknya Wanita Jadi Menteri KKP
-
Diduga Lakukan Perdagangan Manusia, Kapal Rusia Ditangkap di Aceh
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!