Suara.com - Ratna Bohongi Publik, Sekjen PDIP: Mana Ada Kebohongan Menguntungkan Politik
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, aksi pembohongan publik yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet tidak akan menguntungkan kubu Jokowi – Maruf Amin maupun Prabowo Subianto – Sandiaga Uno dalam pacuan Pilpres 2019.
"Kami tidak akan berbicara untung rugi kasus, mana ada kebohongan menimbulkan keuntungan politik, tidak ada," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).
Ratna kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus informasi bohong alias hoaks di media sosial, setelah mengakui luka lebam di pipinya bukan karena di pukul orang tak dikenal, melainkan efek operasi plastik.
Menurut Hasto, keuntungan politik baru bisa tercapai melalui kerja keras. Ia kemudian mencontohkan prestasi yang sudah diraih oleh atlet nasional.
"Sebaiknya kita belajar dari atlet, terlebih kaum difabel. Mereka menunjukkan dalam keterbatasannya, bisa menggapai prestasi, berkinerja baik, dengan bekerja keras, aturan main yang baik. Dunia politik Indonesia harus belajar dari nilai-nilai sportifitas dalam dunia olahraga," kata Hasto.
Selain itu, Hasto juga membantah ada pihak yang menyebut aksi bohong Ratna Sarumpaet karena dibayar oleh kubu Jokowi, untuk menjatuhkan nama pasangan Prabowo - Sandiaga.
"Ya kami tidak pernah melakukan hal tersebut, itu hanya isu-isu yang saya rasa tidak perlu ditanggapi. Karena itu menunjukkan keberadaban kita, bayar membayar dalam capres - cawapres itu kan merendahkan kualitas demokrasi kita," jelas Hasto.
Baca Juga: Aqua Zumba, Olahraga yang Baik untuk Pengidap Sakit Jantung Lho!
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah