Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani berharap, dengan adanya sidang tahunan The Islamic Chamber of Commerce, Industry and Agriculture (ICCIA) berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia sebesar 10 persen dalam beberapa tahun ke depan ke negara-negara anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam).
Tercatat, pada tahun ini ekspor ke negara-negara OKI baru mencapai 5 persen dengan nilai 23 miliar dolar AS.
"(Diharapkan) Naik dua kali lipat dari tahun ini yang baru mencapai 5 persen," kata Rosan, Selasa (23/10/2018).
Namun demikian, Rosan mengakui perkembangan hubungan ekonomi antar negara anggota OKI masih belum maksimal. Padahal, peluang yang ada di antara negara-negara anggota OKI terbilang cukup besar.
"Kadin Indonesia sepakat dan berkomitmen untuk meningkatkan peranan G2G serta interaksi B2B untuk lebih memajukan kemitraan ekonomi di antara negara-negara anggota ICCIA. Ke depan, semua negara perlu mempertahankan kerja sama erat mereka sebagai mitra yang baik," tutur Rosan.
Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan memiliki ekonomi terkuat di antara negara-negara OKI, Indonesia melihat manfaat dari penerapan sistem inklusif dan ekonomi syariah sebagai paradigma baru dalam resolusi ketidakpastian ekonomi global.
Misalnya penggunaan teknologi digital yang dapat mempercepat percepatan inklusi keuangan di negara-negara anggota ICCIA. Pada pelaksanaan Sidang Tahunan ICCIA ini, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kadin Indonesia dan ICCIA.
Kerja sama ini bertujuan untuk menggalang sumber daya dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Perjanjian kerjasama akan menjadi instrumen efektif dalam meningkatkan kerja sama di antara negara-negara anggota ICCIA dalam membantu pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Kerja sama ini menunjukkan bahwa Kadin Indonesia siap melakukan langkah-langkah nyata yang diperlukan, agar apa yang sudah menjadi tujuan bersama, lebih mudah dicapai," tutur dia.
Selain itu, dalam salah satu rangkaian pertemuan ICCIA, agenda lainnya adalah bagaimana meningkatkan kerjasama perdagangan produk halal.
“Saat ini yang diperlukan adalah adanya jaminan produk halal dengan suatu bentuk kerjasama yang lebih konkrit dan dapat diimplementasikan yang disesuaikan dengan kondisi dan peraturan atau hukum diantara negara anggota,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada sisi ekspor produk halal, Indonesia dalam 2 tahun terakhir menunjukkan tren yang positif. Fenomena kenaikan ekspor produk halal tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, tetapi juga oleh negara negara tetangga seperti Malaysia.
Kenaikan komponen perdagangan global produk halal ini dinilai akan menjadi komponen yang menentukan bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi negara.
Peluang bisnis di pasar produk halal global tidak terbatas pada produk pangan, tetapi menjangkau seluruh rantai produk halal seperti Kawasan Industri Halal, Wisata Syariah termasuk hotel syariah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain