Suara.com - Salah satu target utama dari Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) adalah peningkatan rasio elektrifikasi.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menuturkan, rasio elektrifikasi nasional hingga saat ini atau kuartal ketiga tahun 2018 telah mencapai 98,05 persen. Jumlah ini melewati target tahun 2018 yang sebesar 97,1 persen.
"Sampai sekarang, kuartal ketiga 2018, rasio elektrifikasi mencapai 98,05 persen. Jadi mungkin sampai akhir 2018 itu 98,25 persen atau 98,3 persen. Targetnya sampai tahun depan 99,9 persen. Setiap tahun naik. Kalau kita lihat RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), sebenarnya (target) hanya 97,5 persen sampai akhir 2019. Kalau target tahun ini di RPJMN hanya 97,1 persen ini kita sudah melebihi," ujar Jonan di Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Jonan juga mengatakan bahwa program peningkatan kapasitas pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW) bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.
“Di awal Pemerintahan ini, Bapak Presiden mencanangkan program peningkatan kapasitas pembangkit listrik 35.000 MW, sebenarnya itu targetnya rasio elektrifikasi. Karena listrik ini ada dua yang besar. Satu adalah kapasitas pembangkit, yang kedua adalah jaringan transmisi dan distribusi. Dua ini menghasilkan apa yang disebut rasio elektrifikasi. Jadi pemerataan layanan kelistrikan ini lebih penting daripada membahas pembangkitnya sudah jadi berapa," jelas Jonan.
Salah satu upaya Kementerian ESDM dalam pemerataan akses listrik adalah membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk 2.519 desa yang belum dialiri listrik.
LTSHE dibagikan pada daerah di mana pembangunan sistem jaringan transmisi dan distribusi akan memakan waktu yang panjang, memiliki tantangan konstruksi dan biaya yang besar. LTSHE menyumbang 0,12 persen dari rasio elektrifikasi nasional.
"Yang bisa saya laporkan, ada 2.519 desa yang belum menikmati listrik sampai akhir 2016. Daerah-daerah ini, kalau membangun sistem jaringan transmisi dan distribusi itu akan makan waktu yang panjang. Yang kedua, tantangan konstruksi maupun biaya juga besar sekali. Akhirnya Pemerintah memutuskan, kita membangun LTSHE. Ini kita pasang untuk bisa menutupi gap layanan listrik untuk daerah-daerah yang sangat terpencil," ujarnya.
Hingga kuartal ketiga tahun 2018 sebanyak 22.820 unit LTSHE telah terpasang dan 87.742 unit lainnya sedang dalam proses distribusi. Target tahun ini adalah membagikan LTSHE untuk 175.782 rumah di 16 provinsi. Pada tahun 2017, Kementerian ESDM telah memasang LTSHE di 79.559 rumah di 5 provinsi.
"Tahun lalu kita sudah memasang di 79.556 rumah. Titiknya memang kebanyakan di timur, tapi ada juga di barat, misalnya di Kepulauan Riau. Target tahun 2018 itu 175.782 rumah, mungkin sampai sekarang sekitar 100.000 yang sudah terdistribusi dan dipasang, tapi mestinya sampai akhir tahun selesai. Tahun depan, 98.481 rumah, jadi total lebih kurang 400.000 rumah yang akan dipasang di 2.519 desa," pungkas Jonan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu