Suara.com - Kelompok lingkungan hidup Greenpeace mengatakan, telah dipaksa menutup dua dari kantor regionalnya di India dan mengurangi banyak staf karena rekening banknya diblokir. Hal ini menyusul adanya tuduhan bahwa selama ini Greenpeace telah menerima sumbangan-sumbangan tidak sah.
Akibat hal tersebut, pada Sabtu (2/2/2019) waktu setempat, Greenpeace menutup dua kantornya di India.
Dilansir Moneycontrol.com, Perdana Menteri Narendra Modi telah memperketat pengawasan terhadap kelompok-kelompok nirlaba selama beberapa tahun belakangan. Mereka dikatakan sering bertindak bertentangan dengan kepentingan India. Bahkan, pemerintah India telah mencabut izin ribuan kelompok yang didanai asing.
Greenpeace yang dikenal karena kampanye menentang pembangkit listrik tenaga batubara di India, dilarang menerima sumbangan asing sejak 2015. Lembaga penyelidik kejahatan finansial India membekukan rekening bank utama kelompok tersebut pada 5 Oktober lalu.
Greenpeace mengatakan dua dari kantor-kantor regionalnya, di New Delhi, ibu kota India dan kota Patna, India Timur, telah ditutup.
Staf Greenpeace di seluruh New Delhi dan Patna, serta di kota Bangaluru, di bagian selatan India, berkomitmen akan bekerja sebagai sukarelawan, kata kelompok itu.
"Pemerintah boleh saja membekukan rekening-rekening kami dan menutup kantor-kantor, tetapi Greenpeace adalah gagasan yang tak dapat dimusnahkan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif
-
Apakah STNK Bisa Digadaikan? Jangan Asal, Baca Dulu Panduan Lengkapnya
-
Cara Mudah Beli Obligasi Pemerintah, Pilihan Investasi Aman untuk Pemula
-
GOTO Masih Belum Kasih Bocoran Agenda RUPSLB, Benarkah Patrick Walujo Diganti?
-
Ekonom: Industri Etanol Tak Hanya Untungkan Korporasi, Tapi Buka Lapangan Kerja Baru