Suara.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut dengan peningkatan batasan maksimal gaji, maka makin banyak PNS, TNI, Polri yang memanfaatkan Skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pasalnya, menurut dia baru sedikit PNS, TNI, dan Polri yang memanfaatkan skema tersebut.
Mantan Ketua Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, dari Rp 30 triliun penyaluran FLPP, hanya 15 persen berasal dari PNS, TNI, dan Polri. Itu pun terbagi lagi, 12 persen dari PNS, sementaraa tiga persen sisanya dari TNI dan Polri.
"Kalau nanti pak Menteri PU (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat - Basuki Hadimuljono) mengubah kriteria masyarakat berpendapatan rendah pada level Rp 8 juta, yang hampir sama dengan take home pay kelompok III ASN dan TNI / Polri, maka pasti eligibilitas dari swasta dan kelompok non-ASN juga ikut," kata Sri Mulyani saat ditemui di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019) malam.
Dalam hal ini, Sri Mulyani telah menambahkan anggaran subsidi FLPP pada tahun ini sebesar Rp 2 triliun. Adapun, total anggaran subsidi pada tahun ini sebesar Rp 7,1 triliun, lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 5,8 triliun.
"Tahun ini kami juga tambahkan FLPP sebesar Rp 2 triliun. Untuk tahun depan kita hitung berdasarkan minat dan target rumah yang akan dibeli," ucap perempuan yang akrab disapa Ani itu.
Sri Mulyani menambahkan, pihaknya sedang akan menggodok skema pembiayaan untuk ASN, TNI, dan Polri untuk pangkat golongan IV dan seterusnya.
"Untuk kelompok atas, menggunakan skema SMF, BUMN di bawah Kemenkeu. Skemanya kami akan matangkan lagi," pungkasnya.
Untuk diketahui, setelah digelarnya rapat bersama dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Kerja, batasan maksimal gaji skema FLPP untuk rumah tapak telah dinaikkan dari Rp 4 juta menjadi Rp 8 juta.
Baca Juga: Duh! Tendang Wajah Anak, Pria di Depok Dilaporkan ke Polisi
Berita Terkait
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Gaji Pensiunan PNS 2025: Berapa dan Bagaimana Cara Mencairkan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026