Suara.com - Bisnis beras di warung kelontong paling merasakan dampak banjir Jakarta. Terlebih jika warung beras berada di kawasan rawan banjir seperti di kawasan Kali Angke, Jakarta Barat.
Salah satu pedagang di daerah itu, Dede sudah jualan selama 10 tahun. Saban kali banjir menerjang, Dede pasti rugi. Keuntungannya berkurang sampai 60 persen lebih.
"Baru buka lagi hari ini, Sekarang mulai agak sepi, Omzet sebelum banjir sekitar Rp 7 juta hari ini baru dapat Rp 2 jutaan," ujar Dede.
Menurutnya pembeli enggan untuk keluar rumah pasca banjir. Dede menceritakan banjir terparah pada tahun 2012 selama enam hari.
Kerugian yang dialami mencapai Rp 10 juta rupiah karena tidak bisa berjualan dan barang dagangannya terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Tidak adanya pompa penyedot air membuat air lama untuk surut.
Dede menambahkan beras yang terendam banjir sudah tidak bisa digunakan kembali karena terdapat lumpur akibat banjir. Untungnya tidak semua beras yang terendam sehingga masih ada yang bisa dijual.
"Waktu banjir besar beras malah cepat laku, cuma ada beberapa yang tidak bisa dipakai yang bawah karena ada lumpurnya," terangnya.
Dede menambahkan untuk saat ini ia menambahkan telur sebagai dagangannya. Untuk beras sampai saat ini masih normal berkisar dari Rp 8.500 - Rp 14.000.
Sedangkan untuk telur ia menjual dengan harga Rp 21 ribu perkilonya.
Baca Juga: Banjir di Ponorogo, Paksa Ratusan Warga Mengungsi
"Agak laku telur untuk sekarang banyak yang beli, kalau beras masih belum terlalu laku," tambahnya.
Untuk mensiasati banjir Dede memberi alas setinggi 30 sentimeter supaya saat air masuk tidak merendam dagangannya. Ia menambahkan saat ini sebagian barang dagangannya ditempatkan di rumahnya terlebih dahulu untuk menghindari banjir mendatang.
Berita Terkait
-
Penjual Bensin Eceran Tutup Lapak dan Rugi Selama Banjir Dekat Kali Angke
-
Jakarta Banjir, Warganet Bandingkan Ketegasan Anies Baswedan dengan Ahok
-
Dapat Kiriman Beras Penuh Nasihat, Warganet Ketawa Berjamaah
-
BPN Prabowo Sebut Bagi-bagi Beras Upaya Menjaring Suara untuk Jokowi
-
Prabowo Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal di Dunia, Yuk Kita Cek
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada