Suara.com - Pembangunan rumah susun (rusun) dan rumah khusus (rusus) di wilayah barat maupun timur Indonesia, selain diharapkan dapat menjadi tempat tinggal yang layak bagi masyarakat, juga mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan. Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menyatakan akan terus mendorong pemerataan pembangunan rusun dan rusus.
Hal ini mengemuka dalam Rapat Kerja Direktorat Rumah Susun dan Rumah Khusus Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan KemenPUPR, yang dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Khalawi Abdul Hamid, di Tangerang, Banten, Jawa Barat, Rabu (27/3/2019).
Kegiatan tersebut, selain dihadiri oleh Direktur Rusun, M Hidayat, dan Direktur Rusus, Chris Robert Panusunan Marbun, juga dihadiri pejabat dan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan yang berasal dari setiap provinsi di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Khalawi mengungkapkan, KemenPUPR tidak akan main-main dalam pembangunan rusun dan rusus di daerah, karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah, khususnya di sektor perumahan.
“Tugas Kementerian PUPR, khususnya Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan adalah mengelola, memanfaatkan dan membelanjakan anggaran untukpembangunan rumah masyarakat. Kami pastikan bahwa hasil pembangunan rumah untuk masyarakat memiliki kualitas yang baik dan memberikan manfaat, sehingga mereka bisa tinggal di rumah yang layak huni,” ujarnya, saat memberikan pengarahan kepada peserta raker.
Menurut Khalawi, program perumahan, khususnya Satu Juta Rumah merupakan salah satu program yang benar-benar ditunggu oleh masyarakat di daerah. Ia berharap para pegawai di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan memiliki niat tulus untuk membangun perumahan bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Khalawi menerangkan, pagu anggaran 2019 untuk Direktorat Jenderal Penyediaan, total mencapai Rp 7,82 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan 6.873 unit rusun, dengan anggaran Rp 2,61 triliun, sedangkan pembangunan rusus sebesar Rp 0,55 triliun untuk membangun 2.130 unit .
Untuk bantuan BSPS rumah swadaya dialokasikan Rp 4,28 triliun untuk membedah 206.500 unit dan bantuan PSU rumah umum adalah Rp 0,12 triliun untuk 13.000 unit. Sisanya digunakan untuk dukungan manajemen.
Berdasarkan data KemenPUPR, sebaran pembangunan 2019 untuk rusun tercatat 51 persen berada di daerah wilayah barat Indonesia dan sisanya 39 persen, berada di wilayah timur Indonesia. Sebaliknya, untuk pembangunan rusus sebanyak 54 persen dilaksanakan di wilayah timur Indonesia dan 36 persen akan dibangun di wilayah barat.
Baca Juga: Menteri PUPR : Penanaman Pohon Mampu Tingkatkan Kualitas Infrastruktur
Selain itu, KemenPUPR juga memiliki target RPJMN untuk sektor perumahan mulai 2015 hingga 2019, yaitu menurunkan backlog kepenghunian dari 7,6 juta unit menjadi 5.4 juta unit. Sedangkan untuk rumah tidak layak huni (RTLH) ditargetkan turun dari angka 3,4 juta unit menjadi 1,9 juta unit.
“Saya minta para pegawai di pusat maupun di daerah, jangan main-main dengan anggaran pembangunan rumah untuk rakyat. Jika memang menemui hal yang tidak wajar, segera laporkan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti. Masyarakat masih banyak yang butuh rumah, ini amanah yang harus kita laksanakan sebaik mungkin,” terangnya.
Terkait capaian pembangunan rusun untuk 2015 - 2017, berjumlah 456 tower, sedangkan untuk tahun 2018, mencapai 300 tower. Pembangunan rumah khusus pada 2015 - 2017, mencapai 17.480 unit dan 2018 tercatat 4.525 unit rusus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Majukan Musisi Lokal, Nuon dan Playup Luncurkan Gerakan Harmoni Nusantara
-
Pertamina Jamin Pertamax Green 95 Aman dan Tak Turunkan Performa Mesin
-
Utang Luar Negeri Indonesia Makin Bengkak, Tembus Rp 7.160 Triliun
-
PPG Calon Guru Bisa Dapat Uang Rp 17 Juta? Ini Penjelasan dan Rinciannya
-
Profil Dana Syariah Indonesia (DSI): 'Pinjol' Syariah yang Diisukan Gagal Bayar Nasabah
-
Anak Usaha Astra (UNTR) Diduga Cuan dari Kontrak Penjualan Solar Non-Subsidi, Benarkah?
-
Pengusaha Kapal Ngeluh, Angkutan Logistik Terancam Lumpuh Akibat Kontainer Minerba Ditahan
-
Strategi Sinar Mas Bawa UMKM Naik Kelas
-
Jasindo Gercep: Klaim Jasa Marga Rp 7,3 Miliar Cair Kilat, Operasional Tol Kembali Lancar!
-
ADB Kasih Pinjaman Rp 8,3 Triliun untuk Indonesia, Buat Apa?