Suara.com - Keinginan Capres dan Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang berencana menaikkan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dengan tujuan mengurangi beban masyarakat oleh pajak. Serta, menaikkan pajak penghasilan (PPh) badan dari saat ini 25 persen untuk meningkatkan investasi.
Mendapat tanggapan dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK). Orang nomor dua Republik Indonesia ini menilai reformasi pajak ala Prabowo bakal membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terutama pada penerimaan negara dari pajak.
Menurut JK, rencana kenaikan PTKP bakal membuat penerimaan dari negara turun. Akibatnya, bisa mempengaruhi pembangunan di dalam negeri. Saat ini batasan penghasilan PTKP sebesar Rp 4,5 juta.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pada Februari, pajak berkontribusi paling tinggi atau 74,03 persen dari penerimaan negara periode tersebut sebesar Rp 217,2 triliun.
"Kalau terlalu cepat penerimaan negara kurang maka pembangunan akan menurun," kata dia saat ditemui usai membuka Indonesia Industri Summit 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Senin (15/4/2019).
Kendati demikian, JK tak menampik bahwa penurunan PPh Badan malah bakal membuat investasi yang masuk ke dalam negeri makin deras. Namun, sambung JK, perlu dikaji kembali berapa penurunan PPh badan agar sesuai dengan APBN.
Untuk diketahui, saat ini PPh badan dipatol sebesar 25 persen penghasilan perusahaan.
"Itu juga lagi di studi Menko dan Menkeu dibidang apa pajak itu dikurangkan, karena juga pengurangan ini meningkatkan investasi. Jadi bagaimana batasannya, anggaran yang baik itu bisa majukan pembangunan dan perbaiki defisit kita," tutur dia.
Baca Juga: Debat Sengit Prabowo vs Jokowi soal Kebocoran Penerimaan Pajak
Berita Terkait
-
Marak Korupsi, JK Pertanyakan Fungsi Aparat dan Lembaga Pengawas Keuangan
-
Wapres Minta Australia Buat Sekolah Kejuruan Bidang Kesehatan di Indonesia
-
Wapres JK Pastikan MRT Jakarta Beroperasi Maret 2019
-
PPh UMKM Turun, Jokowi: Pelaku Usaha Pasti Senang
-
Ini Alasan Sri Mulyani Pangkas Pajak UKM Jadi 0,5 Persen
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Mengapa Milenial Lebih Suka Rumah Industrial Minimalis daripada Rumah Mewah?
-
Terpopuler Bisnis: Gebrakan Menkeu Bikin Bank Himbara Jadi Idola, Harga Saham Meroket!
-
Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Naik!
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak