Suara.com - Langkah pembatasan akses media sosial (medsos) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak 22 Mei 2019 berdampak besar kepada pengusaha online di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Para pengusaha online mengaku kesulitan mempromosikan barang dagangnya di sejumlah media sosial. Bahkan, sebagian dari mereka harus mengalami kerugian berkelanjutan. Lantaran, hingga saat ini pemerintah melalui belum memutuskan batas waktu akses medsos bisa kembali normal.
"Sejak tanggal 22 Mei, tidak stabil berjualan lewat medsos," kata Pengusaha Online busana muslim, Sanipah kepada suara.com, Jumat (24/5/2019).
Menurutnya, dampak pembatasan medsos berpengaruh besar kepada para pengusaha online. Misalnya saja, barang yang telah di nego para konsumen online kini tak bisa melakukan transaksi.
"Ada yang sudah tawar-tawar, saya kasih beberapa gambar, nah dia minta gambar lagi tapi pas tanggal 22 itu nggak bisa. Ya, akhirnya cancel," jelasnya.
Keluhan yang sama dirasakan pengusaha online rumahan tas dan sepatu, Sulistiowati. Ia mengemukakan pembatasan akses medsos banyak merugikan komunitasnya.
"Karena banyak pedagang yang belum mempunyai website. Ya medsos adalah salah satu alternatif untuk berdagang dengan pangsa pasar yang luas," tukas Sulis.
Meski demikian, saat ini ia mengaku memanfaatkan aplikasi Virtual Private Network (VPN) untuk mempromosikan barang dagang melalui media sosial.
"Awalnya susah ya, (komunitas) kita dirugikan. Sekarang pakai aplikasi VPN untuk sementara, meskipun tidak aman, kadang juga masih susah transaksi," ujar dia.
Baca Juga: Tenggang Pembatasan Facebook, Instagram, dan WhatsApp Diputuskan Sore Ini
Dalam usaha yang baru dibangun satu tahun belakangan ini, Sulis menawarkan barang dagang jenis sepatu dan tas perempuan.
"Ya harapannya supaya medsos kembali lancar. Karena untuk pedagang online kan medsos paling penting. Kalau untuk penyebaran berita hoaks kan udah ada tim cyber crime ya," pungkasnya.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Pakar Sarankan Pemblokiran Medsos Segera Berakhir
-
Kominfo Blokir Akses Medsos, Komnas HAM: Agak Lebay
-
Ini Jurus Kemenkominfo Minimalisir Kesenjangan Informasi di Desa Terpencil
-
Iklan Kampanye Dilarang di Medsos Saat Masa Tenang Kampanye
-
Fadli Zon Soroti Rencana Pembatasan Media Sosial Jelang Pemilu 2019
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!
-
Banyak Negara Dibikin Pusing Soal Ekspansi Layanan QRIS
-
25 Juta UMKM Onboarding ke E-Commerce, Siap Ngegas Pertumbuhan Ekonomi