Suara.com - Sektor Industri manufaktur merupakan ujung tombak industri di era Industri 4.0. Bagi Indonesia, fenomena Fourth Industrial Revolution (4IR) atau Revolusi Industri 4.0 memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan menjadi salah satu cara untuk mempercepat pencapaian visi Indonesia untuk menjadi 10 ekonomi terbesar di dunia.
Untuk merevitalisasi industri manufaktur, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat implementasi 4IR.
Terlebih, Indonesia menjadi basis industri manufaktur terbesar se-ASEAN dengan kontribusi mencapai 20,27% pada perekonomian skala nasional. Perkembangan industri manufaktur di Indonesia saat ini mampu menggeser peran commodity based menjadi manufacture based.
Selain itu, industri manufaktur dinilai lebih produktif dan dapat memberikan efek berantai secara luas sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku, memperbanyak tenaga kerja, menghasilkan sumber devisa terbesar, serta penyumbang pajak dan bea cukai terbesar.
Sebagai bentuk komitmen dukungan terhadap sektor industri manufaktur tanah air serta suplai standar komponen industrial, produsen sekaligus distributor komponen standar untuk engineering PT Misumi Indonesia terus berinovasi.
Salah satunya dengan platform B2B Commerce MISUMI-VONA (Variation & One-stop by New Alliance) yang berupaya menciptakan hubungan global antara kebutuhan pelanggan akan layanan pengadaan yang efisien dan terpadu untuk berbagai produk dan merek.
Koji Yamada selaku Presiden Direktur Misumi menyebutkan, selama ini Misumi sendiri dikenal sebagai produsen sekaligus distributor komponen standar terkemuka dan kebutuhan industri manufaktur, di antaranya komponen otomasi pabrik, produk wiring elektrikal dan kontrol.
Peralatan Cutting dan Processing, perlengkapan keselamatan dan umum, penanganan material dan penyimpanan serta perlengkapan Sanitasi dan Lab.
"Misumi juga memiliki rencana pengembangan untuk memperbanyak stok item secara signifikan, dengan target pada akhir tahun 2019, 50.000 Item Stok, dan 100.000 Item Stok akhir tahun 2020 dengan variasi produk VONA yang lebih banyak," kata Koji Yamada dalam keterangannya, Kamis (21/11/2019).
Baca Juga: Sektor Manufaktur Otomotif Dituntut Menristek Lebih Kompetitif
Koji Yamada menuturkan, sebagai upaya memperkenalkan sekaligus mensosialisasikan platform MISUMI-VONA, Misumi turut mengambil bagian dalam pameran manufaktur internasional terbesar di Indonesia yaitu Manufacturing Indonesia 2019: The 30th International Manufacturing, Machinery, Equipment, Materials and Service Exhibition yang akan diadakan di Hall D1-8602 JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 4-7 Desember 2019 mendatang.
"Dalam acara tersebut Misumi akan mempromosikan peralatan mesin, otomotif serta pabrikan listrik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto